Ahad 07 Aug 2016 07:41 WIB

Elektabilitas Risma Melejit, Ahok Melorot

Red: M Akbar
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Punama (kanan) bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kabinet Kerja membahas Penilaian Standar Bisnis di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/5)
Foto:

Setelah itu, Deddy melanjutkan, pihaknya kemudian menghapus 10 nama dan menggantikannya dengan Risma. Katapedia, kata dia, melakukan filter sangat ketat terhadap setiap data yang diperoleh di media sosial, khususnya Twitter. Dengan mempertimbangkan hasil sentiment engine berbasis machine learning dan filterisasi text mining yang hanya terkait dengan dukungan netizen terhadap 2 kandidat tersebut. Data yang tidak terkait dengan 2 hal di atas otomatis terhapus oleh engine Katapedia.

''Berbeda dengan elektabilitas Risma, nilainya semakin meninggi sejak awal pemantauan oleh Katapedia. Awalnya, 23 Juli 2016, elektabilitas Ahok sebesar 72,9 persen dengan 1.707 tweets yang mendukungnya, dan Risma sebesar 27.1 persen dengan dukungan 634 tweets,'' katanya.

''Tetapi elektabilitas Risma ini ternyata terus naik, bahkan sempat melebihi Ahok pada 4 agustus 2016: Risma 54,8 persen (4.529 tweets dukungan) versus Ahok 45,2 persen (3.737 tweets dukungan). Hari itu, hastag #jakartamenyambutrisma sempat menjadi trending topics.''

Selama pemantauan Katapedia, kata Deddy, ada banyak hastag yang berkembang sebagai bagian dari usaha kampanye, baik positif maupun negatif bagi kedua kandidat terkuat tersebut. Kampanye untuk Ahok berisi 5 hastag tertinggi, yakni #kinerjaahok, #tetapahok, #balikinktpgue, #airmatarakyatjelata, dan #diskresiuntungkanjakarta.

Sedangkan kampanye untuk Risma tercatat ada 5 hastag tertinggi, yaitu #jakartamenyambutrisma (trending topics), #rismastay, #rapatpersiapanrismadki1, #risma, dan #jakartabahagia. ''Netizen banyak yang pro dan kontra terkait majunya Risma ke Pilgub Jakarta. Baik pendukung dan penentangnya sama-sama kuat. Keputusan akhir tetap tergantung kepada Risma,'' kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement