Sabtu 06 Aug 2016 19:38 WIB

Anomali Cuaca Untungkan Petani Padi

Petani mencabut bibit padi yang siap ditanam di sawah.
Foto: Antara
Petani mencabut bibit padi yang siap ditanam di sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko mengatakan anomali cuaca berupa musim kemarau basah saat ini menguntungkan petani padi.

"Asal hujan pada kemarau basah ini tidak sampai menimbulkan banjir maka justru menguntungkan para petani padi karena bisa bercocok tanam terus-menerus," katanya di Magelang, Sabtu (6/8).

Ia mengatakan hal tersebut usai menyambut kedatangan Presiden Ukraina Petro Poroshenko di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Ia menuturkan seperti diketahui panen raya belum lama berlalu, tetapi di beberapa daerah saat ini sudah panen lagi.

Seharusnya, kata Heru, sekarang ini musim kemarau. Akan tetapi karena kemaraunya banyak hujan, petani bisa bercocok tanam secara berkesinambungan. "Bahkan tidak ada kemarau maka petani bisa menyambung terus tanaman padinya dan sekarang hampir tidak ada daerah yang kesulitan air atau kekeringan padinya," katanya.

Menurut dia, dalam situasi seperti ini justru menguntungkan bagi petani padi, sedangkan menurut hitung-hitungan, Jateng saat ini sudah surplus pangan. Ia berharap dengan adanya anomali cuaca produksi padi mengalami peningkatan.

Namun, katanya, kondisi saat ini kurang menguntungkan untuk tanaman perkebunan, khususnya tembakau karena pengolahan komoditas itu memang agak repot kalau masih hujan seperti sekarang ini.

"Memang ada plus dan minusnya, tetapi kelihatannya petani sudah menggunakan ilmu 'titen', maka petani juga bisa menyesuaikan dengan anomali cuaca ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement