REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Nelayan Kabupaten Lebak, Banten, memperoleh bantuan alat tangkap melalui program Seribu Kampung Nelayan Tangguh Indah Mandiri (Sekaya Maritim) yang digulirkan Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP.
"Penyaluran bantuan alat tangkap tahun mencapai Rp 2,8 miliar," kata Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lebak, Winda Triana, Sabtu (6/8).
Bantuan alat tangkap tersebut guna mendongkrak swasembada pangan juga peningkatan pendapatan ekonomi nelayan. Sejauh ini, produksi tangkapan belum optimal karena sarana dan prasarana alat tangkapan relatif terbatas.
Akibat terbatasnya alat tangkap itu, Kabupaten Lebak masih didatangkan dari luar daerah meskipun potensi kekayaan ikan melimpah.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan bantuan kepada nelayan melalui program Sekaya Maritim untuk meningkatkan produksi tangkapan. Bantuan itu, antara lain, alat tangkap jaring rampus, pancing tonda, gillnet millenium, dan jaring muroami. "Kami yakin melalui bantuan itu dipastikan produksi tangkapan ikan meningkat," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya setiap tahun menyalurkan berbagai program bantuan kepada nelayan agar meningkatkan kesejahteraan nelayan. Selain itu, juga dilakukan perbaikan sarana dan prasarana infrastuktur, seperti perbaikan fasilitas tempat pelelangan ikan (TPI). "Kami yakin pendapatan nelayan meningkat jika semua bantuan alat tangkap diterima nelayan Banten," katanya.
Ahmad Hadi, Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, mengatakan, produksi tangkapan ikan laut dinilai belum maksimal karena selama 7 bulan dalam 1 tahun nelayan menganggur akibat cuaca buruk dan terang bulan.
Biasanya, saat cuaca buruk di perairan Samudra Hindia para nelayan terpaksa tidak melaut dan beralih profesi lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. "Hal wajar jika produksi tangkapan ikan laut tidak signifikan karena normalnya nelayan dalam setahun hanya 5 bulan melaut," katanya.
Produksi tangkapan ikan di pesisir pantai Lebak, kata dia, di antaranya tongkol, layur, cumi-cumi, selar, kue, kakap, dan lobster. Sebagian besar nelayan Kabupaten Lebak melaut secara tradisional dengan menggunakan tangkapan perahu kincang dengan mesin motor beleketek.
Jumlah nelayan Lebak tercatat 3.674 orang dan kehidupan mereka belum sejahtera akibat minimnya tangkapan ikan laut. "Kami minta nelayan terus dibantu untuk mendongkrak produksi tangkapan ikan sehingga bisa memenuhi kebutuhan ikan di pasar lokal," katanya.