REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengusulkan akan membangun Rumah Potong Hewan (RPH) di daerah itu. Pembangunan RPH dinilainya sebagai salah satu solusi mencegah penyebaran virus antraks yang menyebar ke manusia.
Menurutnya, dengan hadirnya RPH, daging ternak khususnya sapi yang akan dijual ke pasar umum, itu harus melalui RPH. Dimana sebelum masuk RPH ternak tersebut akan diuji terlebih dahulu. "Setelah ternak tersebut dipotong, masih akan diperiksa lagi, sehingga daging yang beredar di masyarakat benar-benar steril," kata gubernur, Sabtu (6/8).
Gubernur beharap dengan hadirnya RPH ini, semua ternak kambing dan sapi yang dijual sudah melalui proses pemotongan di RPH. Tidak seperti yang ada saat ini yang hanya dijual-jual di pinggir jalan.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa bulan terkahir, telah ditemukan di Kabupaten Gorontalo, wabah virus antraks menyebar pada sejumlah ternak sapi. Hal yang suma hingga saat ini juga ditemukan di Kabupaten Bone Bolango. "Kita ketahui bersama, kasus virus antraks ini juga pernah terjangkit hingga ke warga di Kabupaten Gorontalo," ujar Rusli.
Selain itu dia juga mendesak Balai Penelitan Ternak yang saat ini meneliti asal mula munculnya virus antraks di Gorontalo, untuk segera menyampaikan hasil penelitianya. Kemudian Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo diharapkan terus memberikan vaksin kepada hewan ternak yang belum terjangkit virus tersebut.
Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan Kementrian Pertanian (Kementan) pada bulan Mei silam, menambah jumlah vaksin antiantraks sebanyak 10 ribu dosis. Vaksin tersebut disalurkan ke Kabupaten Gorontalo.