Jumat 05 Aug 2016 17:32 WIB

Bangkai Kapal Pisang VI Ditemukan Terbalik, 11 ABK Hilang

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Ilham
Korban kapal tenggelam (ilustrasi)
Korban kapal tenggelam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kapal Mesin jenis longline Pisang VI yang dilaporkan hilang kontak pada Rabu (3/8) malam, akhirnya ditemukan. Tim SAR Gabungan dari TNI AL, Polair, Basarnas Pos SAR Cilacap dan Basarnas Pangandaran, menemukan kapal tersebut dalam posisi terbalik di di Legok Jawa atau 800 yard dari suar Legok Jawa Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (5/8)  sekitar pukul 09.15.

''Temuan kapal tersebut berawal dari adanya informasi dari awak kapal RN Pamayang Sari, Sana, yang melaporkan adanya bangkai kapal terbalik di perairan Legok Jawa,'' kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono.

Tim SAR Gabungan kemudian menuju lokasi dan menemukan adanya bangkai kapal jenis longline yang terbalik. Setelah lambung kapal diperiksa, dipastikan kapal tersebut adalah KM Pisang VI berbobot 18 GT yang sebelumnya dilaporkan lost contact.

Namun ketika dilakukan penyelaman dengan memeriksa isi kapal, tim SAR Gabungan tidak menemukan satu pun korban manusia yang terjebak di lambung kapal. Untuk itu, Tim SAR Gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap para ABK yang seluruhnya berjumlah 11 orang tersebut.

''Kita masih akan meneruskan upaya pencarian terhadap para ABK yang hilang. Namun pencarian tidak hanya dilakukan di sekitar samudra, tetapi juga dengan menyusur sekitar pantai,'' katanya.

Ke-11 ABK yang masih hilang adalah Bayu Aryawan, Danang, Teguh, Fresmo, Aris, Arisman, Agus, Eko, Kunto, Latif dan Karjo. Selurunya merupakan warga Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.

Mulwahyono menyatakan, pihak pengurusa kapal akan melakukan evakuasi bangkai kapal ke Cilacap dengan cara menarik kapal tersebut dengan KM Jaya Prima I dan KM Biru Perkasa II. 'Kedua kapal penarik tersebut saat ini sudah berada di lokasi. Namun pengurus kapal juga akan mendatangkan satu kapal lagi, KM Mega II, untuk membantu evakuasi.

"Karena kondisi kapal yang terbalik akan lebih berat untuk ditarik. Selain itu, untuk menuju Cilacap juga harus melawan arus dan angin laut,'' jelasnya.

KM Pisang VI ini dilaporkan hilang kontak oleh Ketua Tim Penolong Kecelakaan Laut (TPKL) Cilacap, Woyo, pada Rabu (3/8), malam. Diduga kapal tersebut mengalami kecelakaan laut setelah dihantam gelombang besar yang saat ini sedang melanda perairan laut selatan.

Kapal jenis longline Pisang VI tersebut sebenarnya baru berangkat Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC) pada Selas (3/8) siang. Kapal jenis ini biasanya melaut mencari ikan dalam waktu yang cukup lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement