REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris mengatakan, walau baru akan berlangsung pada Februari 2017 mendatang. Pilkada Jakarta sudah hangat diperbincangkan.
Berbagai elemen mulai dari partai politik, organisasi masyarakat, relawan, hingga komunitas warga memunculkan nama para tokoh yang mereka pandang laik memimpin kota berpenduduk lebih 10 juta jiwa ini.
Selain itu, ujar Fahira, sudah banyak tokoh yang menyatakan niatnya meramaikan bursa calon Gubernur dan Wakil Gubenur DKI Jakarta periode 2017-2022.
"Kondisi ini harus dimanfaatkan warga Jakarta untuk benar-benar memilih memimpin yang tidak hanya punya rekam jejak mumpuni tetapi juga punya terobosan masuk akal untuk membenahi kompleksitas persoalan Jakarta," ujarnya, Jumat, (5/8).
Jakarta itu magnet sehingga banyak yang berkepentingan di ibukota ini. Makanya, jika mau kepentingan warga Jakarta di atas semua kepentingan politik, ekonomi, apalagi kepentingan golongan, warga Jakarta harus mengedepankan rasionalitas dalam memilih pemimpin pada pilkada nanti.
Walau saat ini tahapan Pilkada Jakarta masih sangat awal dan nama-nama calon Gubernur dan Wakil Gubenur DKI Jakarta Periode 2017-2022 belum resmi ditetapkan oleh KPU DKI Jakarta, tetapi ada baiknya warga Jakarta sudah mulai mencari tahu rekam jejak nama-nama yang saat ini sudah beredar. Ini dilakukan untuk menakar tindak-tanduknya, apakah punya kapasitas mengurai solusi persoalan Jakarta.