Jumat 05 Aug 2016 05:40 WIB

Konferensi Indonesia Berkebun Digelar di Banyuwangi

Berkebun (ilustrasi)
Foto: ©Yourhomewizard
Berkebun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANYUWANGI -- Konferensi IV Indonesia Berkebun 2016 kembali digelar. Kali ini Banyuwangi akan menjadi tuan rumah pergelaran ini pada 5 hingga 7 Agustus 2016 di kawasan Gelanggang Olah Raga (GOR) Tawangalun.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan di Banyuwangi, Kamis mengatakan konferensi itu akan dihadiri anggota komunitas Indonesia Berkebun dari berbagai penjuru Nusantara untuk membahas seputar pengembangan "urban farming".

"Lewat konferensi ini para pegiat jejaring Indonesia Berkebun akan berdiskusi, menyamakan persepsi antara satu kabupaten/kota dengan lainnya, termasuk pemikiran para akademisi yang tergabung dalam Indonesia Berkebun. Mereka akan membahas program dan strategi bagaimana menularkan semangat kepada publik untuk menciptakan lahan hijau di lahan perkotaan yang terbatas," katanya.

Indonesia Berkebun adalah gerakan komunitas yang bergerak melalui media jejaring sosial yang bertujuan untuk menyebarkan semangat positif untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program "urban farming", yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif lewat peran masyarakat sekitar.

Indonesia Berkebun, kata Arief, saat ini sudah berkembang di lebih 40 kota dan delapan kampus di Indonesia. Banyuwangi sendiri bergabung dalam komunitas itu sejak akhir 2014.

"Dengan digelarnya konferensi ini di Banyuwangi tentunya memacu warga Banyuwangi untuk senantiasa menciptakan lahan hijau di setiap sudut rumah dan lingkungan sekitar. Bahkan kami juga ingin, masyarakat tidak sekadar menanam tanaman, namun mulai menanam sayuran dan dan buah-buahan di pekarangannya. Selain tentunya organik, dengan hasil kebun sendiri ini juga akan meningkatkan ketahanan pangan kita," kata Arief.

Konferensi kali ini akan diikuti delegasi dari 24 komunitas kabupaten/kota dan tiga perguruan tinggi di Indonesia. Mereka datang dari Fakfak (Papua), Pontianak, Balikpapan, Medan, Makasar, dan daerah lain di Pulau Jawa. Juga ada komunitas kampus dari Universitas Indonesia (Jakarta), Universitas Padjajaran (Bandung), dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Banten).

Arief menambahkan, sejumlah rangkaian kegiatan akan mengringi konferensi itu. Dimulai dari 5 Agustus berupa lomba pembuatan taman mini yang diikuti oleh sekolah-sekolah adiwiyata di Banyuwangi. Juga ada pameran pertanian yang diikuti gabungan kelompok tani, dinas pertanian, kehutanan dan perkebunan; dan Kantor Ketahanan Pangan Banyuwangi. berbagai teknik penanaman secara sederhana juga ditampilkan, seperti bertanam dengan hidroponik dan aquaponik.

"Penilaian akan dipusatkan di e-park, kawasan GOR Banyuwangi. Jumat (5/8) siang. Di sana juga akan ada lomba merangkai buah dan sayur oleh ibu-ibu PKK. Baru sabtu (6/8) akan digelar konferensi nasional Indonesia Berkebun di lapangan tenis indoor GOR Tawangalun," ujar Arief.

E-park merupakan taman kota yang dulunya merupakan lahan tidak produktif. Taman ini dikembangkan di atas lahan seluas 2000 meter persegi. Disebut e-park, karena fungsinya sebagai sarana ekologi, edukasi dan ekonomi bagi masyarakat.

Arif menambahkan, setiap minggu taman itu banyak dikunjungi orang. Bukan hanya sekadar menikmati tamannya yang hijau, namun banyak kalangan yang datang untuk belajar membuat taman di lahan pekarangannya.

Di taman itu masyarakat disuguhi pemandangan bagaimana lahan yang terbatas bisa dimanfaatkan menjadi taman yang asri. Mulai dari tanaman hidroponik, pengelolaan terintegrasi kotoran ternak menjadi pupuk tanaman, hingga cara memelihara tanaman organik. "Taman ini juga kita lengkapi kafe, yang sejumlah menunya merupakan hasil berkebun e-park ini," ujar Arief.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement