Kamis 04 Aug 2016 10:30 WIB

Bisnis Kuburan Seperti Layaknya Bisnis Properti

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja membongkar makam fiktif di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (28/7).  (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja membongkar makam fiktif di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (28/7). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyebut banyak oknum menjual makam fiktif layaknya bisnis properti. Ia merasa miris terhadap oknum yang malah mempersulit proses penguburan jenazah. "Banyak oknum jual kayak properti," katanya di Balai Kota, Kamis (4/8).

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan makam fiktif memperbesar peluang kecurangan. Sebab masyarakat kelompok menengah ke atas akan mampu membeli lahan makam lebih dulu. Adapun kelompok menengah ke bawah harus gigit jari karena tak dapat lahan makam akibat tak mampu membayar.

"Kalau kamu punya duit pasti pesen sekarang. Tugas kami mengadministrasikan keadilan sosial. Masa orang kaya punya kuburan orang miskin enggak?" ujarnya.

Diketahui, kasus makam fiktif makin mencuat seiring sidak yang dilakukan Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Modus makam fiktif adalah makam tiruan yang tak ada isi jenazahnya namun sudah ditancapkan batu nisan. Oknum PNS memperjualbelikan makam fiktif itu agar warga sudah punya lahan jika nanti akan dikuburkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement