REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Manajemen PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) mengungkapkan sistem kelistrikan di Jayapura mengalami defisit daya hingga 4 megawatt (MW) sehingga kerap dilakukan pemadaman bergilir.
"Sekarang kita defisit 3-4 MW, namun kita hanya lakukan pemadaman siang hari. Sedangkan kini beban puncak sekarang 65-69 MW, sementara daya mampu 64 MW," kata Manager Sektor PLN WP2B Paul Kiring, di Jayapura, Rabu (3/8).
Ia menjelaskan defisit daya tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu karena kini hanya satu mesin pembangkit PLTA Oria yang bisa diaktifkan dan beberapa pembangkit di PLTD Waena tengah dilakukan perawatan. "Jadi pertama, ada yang sedang lakukan pemeliharaaan dan PLTA sudah beberapa minggu terbatas, biasanya siang tampung air, baru malam mesin dinyalakan, jadi karena kurang makanya operasi satu unit saja," kata dia.
"Ada 3 unit mesin di PLTD Waena kapasitas 2 mega sedang perawatan. Memang kalau PLTA operasi malam, kita devisitnya 2-3 mega, tapi di optimalkan captive power harus memakai genset, jadi diminimasilr pelanggan," sambungnya.
Paul menyebut bila kondisi di PLTA Oria sedang dipenuhi lumpur hingga pihaknya berencana segera melakukan pengerukan agar air bisa kembali masuk ke turbin. "Kami rencana minggu lakukan pengerukan di PLTA Oria, siang nya nyala satu unit, tapi kalau debit mencukupi bisa dioperasikan malam," ujarnya.
Sementara untuk pemeliharaan di beberapa pembangkit PLTD Waena diperkirakan selesai pada September 2016 dan akan sudah masuk kembali ke sistem Jayapura sehingga tidak ada lagi pemadaman.