REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Momen bulan Ramadhan tampaknya benar-benar dimanfaatkan umat muslim di dunia untuk memperbanyak ibadah. Hal itu tampak dari menurunnya jumlah kunjungan wisatawan manca negara (wisman) ke Jawa Timur pada Juni 2016 yang turun 19,75 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur Teguh Pramono menyebutkan, jumlah kunjungan wisman yang datang ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda pada Juni 2016 mencapai 14.755 kunjungan, turun 19,75 persen dibandingkan Mei 2016 yang sebanyak 18.386 kunjungan. Penurunan jumlah kunjungan ini terutama wisman yang berasal dari Malaysia. Jumlah kunjungannya hanya 1.972 kunjungan pada bulan Juni, turun 50,41 persen dibandingkan Mei yang sebanyak 3.977 kunjungan.
“Penurunan kunjungan ini ada hubungannya dengan bulan Ramadhan. Kaitannya dengan beberapa negara yang menjalankan ibadah puasa, kemunkinan mereka menahan diri untuk tidak melakukan kunjungan wisata di bulan Ramadhan,” ujarnya, Senin (1/8).
Teguh menyatakan, selain Malaysia, jumlah kunjungan wisman ke Jatim dari negara-negara lainnya juga turun. Seperti, Thailand turun 34,08 persen, India turun 27,44 persen, Hongkong turun 26,45 persen, Singapura turun 21,64 persen, Korea Selatan turun 21,26 persen, dan lain sebagainya. Sedangkan kunjungan wisman dari AS justru naik 4,08 persen.
Sementara itu, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur pada Juni 2016 juga turun 6,05 poin dari 62,80 persen pada Mei 2016 menjadi 56,75 persen. Menurut klasifikasi bintang, TPK hotel bintang 4 mencapai 66,04 persen, dan menjadi TPK tertinggi dibanding hotel lainnya. Sedangkan TPK bintang 5 sebesar 60,26 persen, diikuti hotel bintang 3 sebesar 55,29 persen, bintang 2 sebesar 45,78 persen, dan bintang 1 sebesar 34,13 persen.
“TPK pada Juni 2015 ke Juni 2016 hampir sama, hanya naik 0,99 persen, karena sama-sama bulan puasa,” ujarnya.
Ia menambahkan, rata-rata lama menginap tamu (RLMT) pada Juni 2016 sebesar 1,84 hari, naik 0,29 poin jika dibandingkan Mei 2016 yang mencapai 1,55 hari. Untuk RLMT asing pada hotel berbintang bulan Juni 2016 mencapai 3,73 hari, naik sebesar 0,57 poin dibandingkan dengan Mei 2016 yang mencapai 3,16 hari. Sedangkan RLMT Indonesia bulan Juni 2016 mencapai 1,75 hari, turun 0,26 poin dibandingkan Mei 2016 sebesar 1,49 hari.
“Tamu asing cenderung menginap lebih lama dibandingkan tamu Indonesia, kalau tamu Indonesia hanya satu sampai dua malam, tamu asing bisa tiga sampai empat malam,” kata Teguh.