Ahad 31 Jul 2016 06:03 WIB

Soal Laut Cina Selatan, Indonesia Disarankan Keluar dari ASEAN

Rep: Dian Erika N/ Red: Bilal Ramadhan
Pulau-pulau kecil dan terumbu karang yang tersebar di Laut Cina Selatan menjadi objek sengketa sejumlah negara di kawasan itu.
Foto: abc
Pulau-pulau kecil dan terumbu karang yang tersebar di Laut Cina Selatan menjadi objek sengketa sejumlah negara di kawasan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, menyarankan Indonesia keluar dari ASEAN dalam menyelesaikan persoalan sengketa Laut Cina Selatan (LCS). Indonesia disarankan untuk fokus memperkuat poros kemaritiman dan menjaga kedaulatan wilayah.

"Saya rasa untuk menyelesaikan ini kita perlu mengkaji ulang  tentang bagaimana ASEAN itu sendiri. Kalau kita yakin ASEAN tidak akan satu suara dengan latar belakang koalisi masing-masing dengan negara super power ya mungkin kita harus tinggalkan ASEAN," ujar Connie di Jakarta, Sabtu (30/7).

Pilihan keluar dari ASEAN, lanjut dia, merupakan pilihan tepat karena saat ini Indonesia menanggung tugas berat. Selain harus memenuhi target sebagai negara poros maritim dunia, Indonesia juga mesti membangun kekuatan green water navy dan blue water navy untuk pertahanan wilayah.

Karena itu, jika tetap mempertimbangkan ASEAN dan membawa kepentingan ASEAN dalam menghadapi konflik LCS, Indonesia diperkirakan tidak mampu fokus terhadap pengembangan kekuatan maritim.

"Lebih baik fokus kepada pengembangan proyeksi power kita untuk menjadi poros negara maritim di dunia dan menegaskan sikap kita terhadap politik luar negeri kita," tegas Connie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement