REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- Petani padi di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, mengeluhkan mahalnya ongkos sewa traktor yang mencapai Rp 1,2 juta untuk sekali bajak satu hektare lahan sawah.
"Mau bajak kami harus sewa traktor, tapi pendapatan tetap belum ada sehingga kami tidak menanam padi pada musim tanam kedua ini," kata Ketua Kelompok Tani Kamangi Aleksia Ndinggon di Merauke, Jumat (29/7).
Aleksia menjelaskan sebagian dari hasil penjualan pada musim panen pertama sudah disisihkan, namun anggaran yang terkumpul tidak cukup untuk membiayai penggarapan 2,5 hektare lahan yang dimiliki kelompok itu.
"Hasil rendengan dapat 50 sak gabah, itu dibagi, lalu sebagiannya dijual untuk ongkos produksi tanam gadu tapi tidak cukup," katanya.
Persoalan itu, kata dia, sudah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Merauke namun hingga kini ia masih menantikan bantuan dan sentuhan. "Sudah berulang kali kami sampaikan ke pemerintah tapi tidak ada realisasi," ujarnya.
Pendamping kelompok tani Kamangi Bruder Johanes Kedang, mengatakan ia bersyukur sebab kebutuhan untuk konsumsi bisa terpenuhi, hanya saja mereka tidak dapat melanjutkan untuk musim tanam kedua. Kelompok itu, kata dia, sebenarnya memiliki mimpi untuk menambah lagi luasan lahan yang ditanami padi, tetapi masih kekurangan fasilitas penunjang.
"Persoalan dasar adalah alat pertanian dan irigasi. Saat ini uang yang terkumpul tidak cukup untuk sewa alat," ujarnya.
sumber : Antara
Advertisement