Jumat 29 Jul 2016 22:33 WIB

BPBD Yogya Optimalkan 75 Kampung Tangguh Bencana

Rep: Yulianingsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemkot Yogyakarta tahun ini memiliki 75 Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang sudah tersebar di semua wilayah di Yogyakarta. Melalui KTB ini Pemkot menggalakkan masyarakat untuk antisipasi dan siaga sejak dini terhadap berbagai bencana yang ada.

"Ke depan akan terus kita kembangkan dan optimalkan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Agus Winarta, Jumat (29/7).

Menurutnya, antisipasi dan penanggulangan bencana sejak dini cukup efektif dengan adanya KTB ini. "Masyaarakat berperan aktif sesuai dengan kondisi wilayah masing--masing," katanya.

Ancaman bencana di Kota Yogyakarta yang perlu diwaspadai adalah, angin kencang, longsor, gempa, dan kebakaran. "Apalagi dengan kondisi cuaca seperti sekarang yang masih muncul hujan deras, angin dana longsor masih berpotensi," katanya.

Terpisah Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Yogya Bambang Seno Baskoro, perlu ada standarisasi posko yang selama ini belum dimiliki oleh KTB di wilayah. Hal ini untuk operasional KTTB agar mengurangi beban BPBD sendiri. "Jika setiap kampung tangguh bencana itu ada posko yang standar, otomatis kinerja BPBD bisa lebih dioptimalkan," ujarnya.

Diakuinya, beban kerja BPBD Kota Yogya sudah cukup berat lantaran personel terbatas. Sehingga penanganan bencana harus berbasis masyarakat. Apalagi penanggulangan bencana membutuhkan waktu cepat guna menekan jatuhnya korban maupun kerugian material.

Standarisasi posko tersebut meliputi kelengkapan sarana dan prasarana. Terutama lokasi posko yang mudah dijangkau serta selalu ada personel dari masyarakat yang siap siaga.

"Begitu ada bencana, koordinasinya bisa lebih mudah. Apalagi seluruh kampung tangguh bencana sudah dibekali peralatan mitigasi," kattanya.

Selain standarisasi posko, Seno berharap setelah terbentuk, KTB terus berkiprah dan memiliki agenda yang pasti. Bahkan ke depan perlu ada kompetisi antar KTB tingkat Kota Yogya guna memperkuat kapasitas setiap personil. Tidak menutup kemungkinan dipilih KTB percontohan guna memotivasi kampung yang lain agar semakin tangguh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement