REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) menggelar pelantikan pengurus Aptisi Pusat Periode 2016-2020 dan halal bihalal. Acara tersebut diadakan di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (28/07/2016).
Hadir dalam acara tersebut Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Dr Ir Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc mewakili Menteri Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Ketua Umum Aptisi Dr Ir M Budi Djatmiko MSi MEI, Ketua BAN-PT sekaligus Dewan Pembina Aptisi Prof Dr Mansyur Ramly SE MS, serta para pengurus dan anggota Aptisi lainnya.
Ketua Panitia Prof Dr ES Margianti SE MM mengucapkan terimakasih kepada tamu udangan yang hadir pada acara tersebut. "Penghargaan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu yang telah hadir. Dalam kegiatan ini kami berupaya semaksimal mungkin agar acara ini dapat berjalan dengan baik," ujar Margianti.
Margianti menambahkan, acara tersebut juga dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Aptisi Pusat periode 2016-2020. Sebelumnya telah dilakukan rapat kerja untuk pemilihan pengurus Aptisi Pusat periode 2016-2020.
Ketua Umum Aptisi Dr Ir M Budi Djatmiko MSi MEI menyampaikan harapannya kepada jajaran pengurus harian Aptisi Pusat periode 2016-2020. "Saya atas nama pimpinan Aptisi mengucapkan selamat kepada pengurus Aptisi. Saya berharap sekali setiap ketua atau wakil ketua dapat berkomitmen untuk melakukan tugas dengan baik. Perguruan tinggi bapak/ibu harus menjadi contoh dan meningkatkan mutu,” ujar Budi Djatmiko.
Dalam kesempatan yang sama Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti, Dr Ir Patdono Suwignjo, MEng Sc memberikan pandangannya mengenai tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia terkait pendidikan. “Di Indonesia jumlah perguruan tinggi sangat banyak, tetapi mutunya berbeda. Kemampuan masyarakat untuk mengenyam pendidikan tinggi ini sangat rendah. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun PTS juga memberikan kontribusi,” papar Patdono.
Patdono menambahkan salah satu upaya dengan membuat rencana strategis lima tahun ke depan. “Program pemerintah terbaru paling gress yakni Pemerintah meminta kepada Ristek Dikti untuk melakukan revitalitasi terhadap pendidikan tinggi vokasi. Lulusan perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak, namun banyak juga yang melamar pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya," ujar Patdono Suwignyo.
Pada acara tersebut dilaksanakan pula dialog internal persiapan RPP, dengan pembicara utama Prof Dr Mansyur Ramly SE MS selaku dewan pembina Aptisi dan Ketua BAN-PT. Ia membahas materi tentang perubahan peringkat perguruan tinggi berdasarkan Permenristek & Dikti no 32 11 Mei 2016, yaitu terdapat dua tahap. Tahap pertama, akreditasi untuk menentukan terakreditasi atau tidak terakreditasi. Tahap kedua, yang terakreditasi dapat dibuat pringkat unggul, baik sekali dan baik.
“Tetap ada peringkat, tetapi bukan lagi A, B, dan C. Semestinya telah berlaku sejak 11 Mei 2016, tetapi karena ada amanat bahwa BAN-PT harus menjelaskan kriteria apa itu unggul, baik sekali dan baik, jadi sampai saat ini belum ditetapkan. Mudah-mudahan segera BAN-PT menetapkan ketentuan tersebut, lalu diberlakukan", papar Mansyur Ramly.
Sebelum acara berakhir, masing-masing dari divisi menyampaikan gagasan terkait dengan susunan kepengurusan Aptisi yang baru. Salah satunya Ir Naba Aji Notoseputro selaku Wakil Ketua Bidang Humas, Publikasi dan Dokumentasi. Naba Aji mengemukakan gagasan untuk pengurus Aptisi yang baru pada masa-masa mendatang.
“Bagaimana publikasi dapat tersebar dengan baik, tampilan website Aptisi lebih baik, dan jurnal-jurnal dari para dosen dari anggota Aptisi dapat di publikasi lewat online,” ujar Naba Aji Notoseputro.