REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Guna meminimalisir dan mengantisipasi terjadinya tawuran antar pelajar, aparat kepolisian dari Polresta Depok akan terus menerus memantau titik rawan tawuran pelajar yang ada di Kota Depok.
"Biasanya sebelum aksi tawuran, puluhan pelajar berkumpul di suatu titik tertentu untuk menunggu lawan mereka dari sekolah lain, umumnya terjadi di hari Jumat atau Sabtu setelah mereka pulang dari sekolah," ujar Kabag Ops Polresta Depok, Kompol, Agus Widodo di Mapolresta Depok, Rabu (27/7).
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan melakukan pengawasan di tempat-tempat mereka jajan atau mereka mangkal menunggu angkutan umum. "Kami juga akan melakukan patroli rutin dan juga akan mengedepankan petugas bimbingan masyarakat (binmas) untuk memberikan imbauan-imbauan agar pelajar tidak nongkrong atau melakukan kegiatan yang tidak jelas yang nanti akhirnya mudah terbawa situasi terjadi tawuran. Para pelajar biasanya kerap tersinggung, yang awalnya bercanda ledek-ledekan jadi berlanjut ke tawuran," tutur Agus.
Menurut Agus, sepanjang pantauannya, wilayah yang kerap terjadi tawuran adalah wilayah Pancoran Mas, Sawangan, Sukmajaya, Cilodong, dan Beji. Seluruh wilayah secara umum disentuh Polresta Depok dengan Patrol juga Binmas untuk keliling. "Kami keliling untuk patroli melihat dan menjaga situasi agar selalu aman,” ucapnya.
Agus juga meminta kepada pihak sekolah untuk dapat memantau siswa-siswa yang baru masuk sekolah, baik kepada para guru serta kepala sekolah agar selalu memberikan pemahaman dan pembinaan kepada anak-anak. "Bagi anak-anak baru takutnya terpengaruh oleh lingkungan, jadi saya terus mengimbau jangan ikut-ikutan yang tidak baik, seperti tawuran," imbuhnya.