REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah nama menteri baru resmi ditunjuk untuk mengisi jabatan menteri yang telah diganti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, dalam pengumuman reshuffle kabinet jilid II ini, terdapat pula sejumlah nama menteri yang hanya digeser dari jabatannya.
Pengamat politik dan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, perombakan kabinet jilid II ini dilakukan untuk mengakomodasi kekuatan politik yang telah memberikan dukungannya kepada pemerintah.
"Motivasi reshuffle kali ini berbeda dengan motivasi sebelumnya. Ada yang diganti dan digeser. Artinya, memang ini untuk mengakomodasi kekuatan politik yang sudah mendukung dan sudah bergabung," kata Siti, Rabu (27/7).
(Baca juga: Jokowi Sudah Berhenti Lakukan Eksperimen)
Selain itu, menurut dia, perombakan kabinet ini juga dilakukan Jokowi sebagai hasil atas evaluasi kinerja kementerian dan lembaga. Siti juga menilai, Jokowi ingin memastikan seluruh program nawacitanya dapat berjalan dengan lancar dengan menempatkan orang-orang yang terpercaya.
"Ketiga, Jokowi ingin memastikan jika program nawacitanya jalan dengan menempatkan orang-orang yang trusted," tambah dia.
Berikut nama menteri baru kabinet kerja yang telah diumumkan Presiden Jokowi:
1. Wiranto sebagai Menkopolhukam menggantikan Luhut Binsar Panjaitan yang digeser menjadi Menko Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli
2. Budi Karya Sumadi sebagai Menteri Perhubungan menggantikan Ignatius Jonan
3. Archandra Tahar sebagai Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said
4. Airlangga Hartanto sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin
5. Muhajir Effendy sebagai Menteri Pendidikan Nasional menggantikan Anies Baswedan
6. Eko Putro Sanjoyo sebagai Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menggantikan Marwan Jafar
7. Asman Abnur sebagai Menpan RB menggantikan Yuddy Chrisnandi
8. Sri Mulyani Indrawati sebagi Menkeu menggantikan Bambang Brodjonegoro
9. Enggartiasto Lukita sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Thomas Lembong yang digeser menjadi Kepala BPN