REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi prihatin dengan kembali maraknya aksi tawuran antarpelajar. Sebab, dalam beberapa bulan terakhir aksi tawuran antarpelajar sudah jarang terjadi.
Aksi tawuran pelajar kembali terjadi di sekitar Lapangan Merdeka Sukabumi, Senin (25/7). Lapangan tersebut seringkali dijadikan tempat tawuran pelajar. Para siswa yang terlibat tawuran berasal dari sekolah swasta yang berbeda di Sukabumi.
"Kami prihatin dan ke depan harus dilakukan upaya agar tidak terulang kembali," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada wartawan, Selasa (26/7). Menurut dia, pascaterjadinya tawuran pelajar pemkot telah meminta Dinas Pendidikan (Disdik) dan sekolah untuk melakukan penanganan.
Harapannya ujar Fahmi, sekolah dan Disdik dapat memberikan pembinaan agar para pelajar tidak melakukan aksi tawuran. Terlebih, dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) para siswa baru telah diberikan sosialisasi agar tidak melakukan tawuran.
Sebelumnya, aksi tawuran pelajar di Lapangan Merdeka Sukabumi dibubarkan warga sekitar yang terganggu. Pembubaran aksi tawuran juga dilakukan aparat Satpol PP dan Polres Sukabumi Kota.
"Ada sejumlah pelajar yang diamankan karena tawuran dan membawa sajam," ujar Kepala Seksi Penegakkan Perda Satpol PP Kota Sukabumi, Sudrajat kepada wartawan. Nantinya, para pelajar tersebut akan diberikan pembinaan oleh masing-masinng sekolah.
Sudrajat menuturkan, sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga sudah dipanggil untuk mengatasi permasalahan tersebut. Targetnya, aksi tawuran pelajar ini tidak terulang di kemudian hari. Sebelum aksi tawuran lanjut Sudrajat, petugas Satpol PP tengah menggiatkan penertiban siswa yang main atau berkeliaran di jam sekolah. Upaya ini dilakukan di sejumlah pusat keramaian kota.
Salah seorang warga Sukabumi Tisna (34 tahun) mengatakan, aksi tawuran pelajar ini cukup meresahkan warga. Ia mengungkapkan peristiwa tawuran pelajar ini sebelumnya jarang terjadi setelah beberapa lama.