REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi isu reshuffle kabinet kerja dengan santai. Baginya, hal yang wajar bagi seorang presiden untuk memberhentikan menteri yang kinerjanya tidak memuaskan.
Ia menyebutkan, presiden memiliki hak untuk mengevaluasi kinerja bawahannya. Susi sendiri mengaku isu soal reshuffle lebih baik ditanggapi dengan kinerja yang tetap terjaga dan optimal.
"Jabatan menteri itu sangat politis dan sangat bergantung pada Presiden kita. Ya kita bekerja as best as we can. Kalau tidak tercapai pecat ya biasa. It's not the end of the world," kata Susi, Selasa (26/7).
Susi juga membenarkan adanya imbauan untuk para menteri agar tidak berdinas ke luar kota selama satu pekan ini. Alasannya, memang ada sidang paripurna kabinet yang wajib dihadiri semua menteri. Bagi Susi, imbauan untuk menghadiri sidang kabinet adalah satu hal yang biasa.
"Bahkan yang di luar negeri saja disuruh pulang. Kalau orang bekerja, Pak Presiden kan punya pembantu. Tentunya akan dievaluasi. Kalau enggak kerja ya diganti," katanya.