REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat menemukan dua jejak kaki Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) di lokasi berbeda di Nagari (Desa Adat) Kambang Timur, Kecamatan Lengayang, kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
"Setelah informasi ada Harimau Sumatra memangsa anjing beredar kami langsung menurunkan tim, hasilnya dua jejak binatang yang dilindungi itu kami temukan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumbar Surajiya dihubungi, Selasa (26/7).
Surajiya menjelaskan jejak pertama ditemukan tidak jauh dari sebuah mushala di Kampung Koto Pulai dan jejak kedua ditemukan di kawasan perladangan warga setempat. "Jejak pertama memiliki panjang 10,3 sentimeter dengan lebar 9,1 sentimeter sementara jejak kedua tidak bisa diukur karena sudah mulai pudar terkena air hujan," ujarnya.
Ia mengatakan hingga siang ini satu petugas dari BKSDA dan tiga petugas dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) masih berada di lokasi untuk memantau perkembangan di lapangan.
"Apabila dalam dua minggu kedepan ada warga yang melapor melihat Harimau masuk kampung maka secepatnya kami laksanakan upaya penangkapan," ucapnya.
Terpisah, Wali Nagari Kambang Timur, Sondri mengatakan dari laporan yang masuk diketahui bahwa warganya telah menyaksikan langsung dua anjing oleh dimangsa oleh harimau. "Memang tidak sekaligus kedua anjing dimangsa namun ada jeda beberapa hari, kejadian itu terjadi dalam sebulan terakhir," katanya.
Ia menambahkan dari informasi itu juga diketahui harimau tidak hanya seekor namun ada empat ekor yang berkeliaran di lokasi perladangan warga.
"Hal itu dikuatkan karena dalam sehari ada empat orang yang melihat harimau dalam waktu hampir bersamaan, makanya kami simpulkan bahwa harimau ada empat ekor," ujarnya.
Ia berharap ada upaya-upaya yang dilakukan oleh instansi terkait secepatnya agar warganya aman dari harimau begitu juga sebaliknya harimau juga aman.