Selasa 26 Jul 2016 14:45 WIB

Mengapa Pokemon Go Dilarang? Ini Alasannya

Bermain gim Pokemon Go
Foto: Youtube
Bermain gim Pokemon Go

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Masyarakat terutama kalangan remaja dan anak-anak diimbau mewaspadai gim Pokemon Go. Sebab menurut anggota DPRD Kalimantan Timur Siti Qomariah gim yang sedang digandrungi tanpa disadari bisa merugikan orang lain, bahkan membahayakan keselamatan nyawa manusia.

"Contohnya bermain Pokemon Go saat berkendara, berhenti di tengah jalan untuk menangkap Pokemon. Selain membahayakan diri sendiri, juga mengganggu orang lain," katanya di Samarinda, Selasa (26/7).

Dengan bahaya yang tidak disadari tersebut, Siti Qomariah mengharapkan para peminat permainan tersebut harus tetap waspada dengan lingkungan sekitar, utamanya saat berkendaraan di jalan raya. "Jujur, saya sendiri tidak mengira permainan Pokemon Go akan se-booming ini. Menurut saya, permainan seperti itu jarang dan kebetulan permainan ini menggunakan Pokemon yang pernah populer sebelumnya, sehingga banyak orang yang penasaran," kata perempuan yang akran disapa Qamay tersebut.

Padahal, berdasarkan informasi, pembuat permainan Pokemon GO sudah memperingatkan penggunanya untuk siaga setiap saat dan waspada terhadap lingkungan sekitar guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "Sayangnya, fakta di lapangan khususnya di Kaltim, masih banyak pemain yang tidak memerhatikan lingkungan sekitar sehingga bisa merugikan diri sendiri dan orang sekitar," tambahnya.

Beberapa informasi dari media massa menyebutkan permainan ini diduga sebagai perangkat intelijen yang sengaja diciptakan untuk merekonsiliasi data citra fisik valid dan memetakan setiap sudut wilayah negara-negara, tempat para pengguna mengaktifkannya. Permainan ini juga memanfaatkan para gamers dalam menjalankan agenda pemetaan intelijen NWO untuk memetakan sistem pertahanan dan unit-unit vital setiap negara lewat permainan yang mengkoneksikan fitur kamera, peta dan data selular.

"Jika itu benar, jelas akan sangat berbahaya bagi negara kita," ujar anggota Komisi I DPRD Kaltim ini.

Akan tetapi, jika hal itu baru menggunakan sistem google earth yang hanya mencitrakan bentuk datar dari atas satelit, lalu bagaimana jika sistem tersebut semakin sempurna dengan metode yang tak diduga-diduga dapat mengumpulkan data fisik tiga dimensi faktual lewat sebuah aplikasi game.

"Bayangkan jika para menteri, jenderal, perwira tinggi, tentara, polisi, anggota dewan, dan seluruh perangkat pegawai negeri sipil ikut latah memainkan game tersebut. Berapa banyak rahasia data citra fisik yang bisa didapatkan gratis oleh provider game yang telah bekerja sama dengan institusi intelijen dunia. Lebih baik sekalian tidak memainkan permainan yang mengancam negara dan diri sendiri," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement