Kamis 21 Jul 2016 19:54 WIB

JK Dorong Mahasiswa Berani Berwirausaha

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendorong mahasiswa dan generasi muda untuk berani memulai wirausaha. Sebab, dengan berwirausaha dapat membantu menciptakan lapangan kerja, mengingat saat ini pemerintah juga telah memberlakukan moratorium pegawai negeri sipil.

"Artinya pegawai pemerintah itu terbatas. Apa yang terbuka? Pegawai swasta atau yang paling luas dan terbuka bekerja sendiri, mempekerjakan orang. Itulah kewirausahaan, membuka usaha," kata JK saat memberikan kuliah umum di Universitas Samawa, Sumbawa, Kamis (21/7). 

Menjadi pengusaha, kata JK, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Apalagi di daerah Sumbawa memiliki kekayaan alam sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. JK mengatakan, kunci penting menjadi seorang pengusaha yakni keberanian dan tekad untuk memulai usaha tersebut, selain bermodalkan pengalaman bekerja dan kreativitas. Pemerintah, lanjut dia, juga mendorong masyarakatnya untuk berwirausaha dengan memberikan kredit usaha kecil dengan bunga yang rendah. 

"Nah itu yang hebat pemula itu, Anda. Bisa sekarang zaman pengusaha muda muncul akibat teknologi. Pakai jualan lewat online, apakah bikin sesuatu. Semua generasi muncul di dunia ini, generasi muda yang dengan ilmu untuk berusaha, teknologi," kata JK.

Selain itu, untuk menjadi pengusaha pun tak harus dimulai di daerah perkotaan. Berwirausaha dapat dilakukan di daerah masing-masing dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Sebagai seorang pengusaha yang sukses, JK pun mengingatkan, menjadi pengusaha pemula tak perlu khawatir untuk mengalami kegagalan.

Lebih lanjut, menurut JK, bangsa Indonesia tertinggal dari negara-negara lainnya dalam hal berwirausaha. Sebab, seperti diketahui, mayoritas para pengusaha besar merupakan etnis Tionghoa. Kondisi inipun membuat mayoritas masyarakat Indonesia hanya menjadi konsumen.

Karena itu, JK menekankan pentingnya mendorong masyarakat kecil untuk tumbuh dan berkembang. "Sekarang kita gerakan yang kecil ke atas, bukan menurunkan yang besar tapi yang kecil jadi besar, supaya banyak yang jadi besar. Hanya itu yang bisa membangun bangsa," ucap JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement