REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilihan Presiden RI Joko Widodo atas Komjen Pol Suhardi Alius sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang baru dinilai pilihan tepat. Pasalnya yang bersangkutan memiliki kapasitas memadai untuk memimpin BNPT.
"Kepemimpinannya di Bareskrim menunjukkan yang bersangkutan mampu menangani terorisme," ujar Ketua Setara Institute Hendardi kepada Republika.co.id, Kamis (21/7).
Menurut dia, catatan utama yang harus menjadi perhatian BNPT adalah memastikan akuntabilitas kinerja pemberantasan terorisme dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM). Suhardi, kata Hendardi, memiliki kepedulian cukup dalam promosi HAM.
"Namun demikian, karena ini adalah area baru, kita tetap menanti kinerjanya untuk memastikan bahwa pilihan atas dirinya adalah tepat," ujarnya.
Suhardi lulusan Akpol tahun 1985. Dia memang belum pernah bertugas di Densus 88 Anti Teror. Suhardi pernah menjabat sebagai Kabareskrim dan dia 'tersingkir' menjadi Sekretaris Utama Lemhanas pascakonflik KPK-Polri. Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi telah memilih Komjen Pol Suhardi Alius sebagai pengganti Tito Karnavian untuk menjabat Kepala BNPT.
Meski tidak pernah memiliki kekhususan profesi menangani teroris, Suhardi sempat menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri selama dua tahun. Saat itu, ia menggantikan Komjen Pol Sutarman yang terpilih menjadi Kapolri.