Kamis 21 Jul 2016 13:42 WIB
WNI Disandera

Kemenlu: WNI yang Disandera dalam Kondisi Baik

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Angga Indrawan
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf
Foto: lowlands-l.net
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi para warga negara Indonesia (WNI) yang ditahan kelompok militan di Filipina dalam keadaan baik. Hal tersebut diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir, Kamis (21/7).

"Karena dalam situasi yang tidak normal, sehingga mereka terkesan lelah ketika bicara," katanya.

Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia masih terus mengupayakan pembebasan para anak buah kapal (ABK) yang ditahan di area Mindanao tersebut. Koordinasi terus dilakukan pihak Indonesia dengan Pemerintah Filipina.

Dalam pertemuan awal bulan ini antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dengan Menlu Filipina, sudah ada komitmen kuat yang tinggi untuk Pemerintah Filipina membantu Indonesia dalam upaya pembebasan. Namun, Arrmanatha mengatakan, bukan berarti pembebasan akan dengan mudah dilakukan.

"Ini isu kompleks, tidak mudah, butuh waktu untuk merealisasikan pembebasan. Ini proses yg panjang," katanya.

Selain melakukan komunikasi dengan pemerintah, Indonesia juga melakukan komunikasi dengan berbagai pihak lain di Filipina terutama di Mindanao untuk mengupayakan pembebasan para sandera.

ABK WNI Kapal Tugboat Charles 001 dan Kapal Tongkang Robby 152 disandera di Laut Sulu dalam dua tahap, yaitu pada 20 Juni sekitar pukul 11.30 waktu setempat dan sekitar 12.45 waktu setempat oleh kelompok bersenjata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement