REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalanan di Ibu Kota kembali dipadati kendaraan bermotor. Sejumlah ruas jalan protokol dipenuhi kendaraan warga yang kembali beraktivitas pascalibur Lebaran.
Meningkatnya volume kendaraan menyebabkan kemacetan tidak bisa dielakkan. Salah satu ruas jalan yang kembali macet di antaranya ruas Jalan MH Thamrin, tepatnya di sekitar Bundaran Hotel Indonesia.
Personel Sat Gatur Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya di kawasan Bundaran HI IPDA Adithia mengatakan kawasan Bundahan HI mulai ramai dengan kendaraan sejak aktivitas kantor dan kegiatan belajar mengajar sudah aktif kembali. Terlebih masih diperlukan penyesuaian setelah sistem 3-in-1 diberhentikan. "Kami mengupayakan buka tutup arus. Kami lihat situasi keadaan jalannya bagaimana. Jumlah volume kendaraan yang berat di mana kita prioritas terlebih dahulu," ujar Adithia, Rabu (20/7).
Pihak kepolisian melakukan hal tersebut berkaitan dengan jam macet di Jakarta. Adithia juga menambahkan, terdapat tiga fase kemacetan Jakarta di wilayah Bundaran HI yakni, dari pukul 06.00-09.00 WIB saat warga memulai aktivitas, kemudian 10.30-13.30 WIB saat warga istirahat makan siang, dan yang terakhir saat jam pulang kerja tiba yaitu pukul 16.00-20.00 WIB.
Jam macet tersebut seakan berlaku juga di titik lain seperti Jalan HR Rasuna Said dari arah Semanggi pada pagi hari. Di wilayah tersebut sempat terjadi kemacetan karena ada bus Transjakarta yang mogok di Jalan Gatot Subroto.
Pantauan Republika di Jalan HR Rasuna Said arah Mampang Prapatan dipadati kendaraan pada siang hari. Terlebih hujan deras sempat mengguyur Jakarta yang membuat beberapa pengendara memilih untuk berteduh di kolong jembatan. Hal itu sempat menimbulkan kemacetan karena penyempitan ruas jalan yang digunakan oleh warga yang berteduh.
Meski begitu, beberapa ruas jalan dinilai masih lancar. Salah seorang pengendara, Miki Yustin Gumanto (40 tahun) mengatakan saat berangkat di pagi hari jalanan di kawasan Pondok Indah lancar. Hanya saja, menurut Miki, jalanan di sekitar wilayah sekolah yang dilaluinya relatif macet.