REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Deman gim Pokemon Go tengah melanda Kota Malang. Sejak permainan ini naik daun, setiap hari Alun-alun Kota Malang didatangi masyarakat yang ingin memburu monster-monster lucu.
Mereka biasanya datang berkelompok namun ada juga yang datang sendirian. Bagi Rully, Levy, Pepy, dan Fitrul berburu pokemon di alun-alun sangat mengasyikan. Empat sekawan yang merupakan mahasiswa tingkat akhir Universitas Brawijaya ini sudah dua hari mengejar pokemon di alun-alun.
"Sehari baru main setengah jam sudah bisa dapat 30 pokemon," kata Rully saat ditemui di alun-alun, Rabu (20/7).
Saking menikmati bermain Pokemon, mereka baru pulang ketika baterai ponsel sudah habis. "Saya bawa power bank buat jaga-jaga kalau di tengah permainan baterai ponsel mati," ujarnya.
Menurut mereka, pokemon yang banyak berkeliaran di alun-alun Kota Malang adalah Jynx, Pinsir, dan Doduo. Pokemon-pokemon ini ada di pepohonan, tempat sampah, dan bangku-bangku di alun-alun.
Empat sekawan ini tak sendirian, di sekeliling alun-alun warga berjalan bergerombol sambil menatap lekat ke layar ponsel untuk mencari pokemon. Mayoritas didominasi kaum adam. Fenomena ini ditanggapi ringan oleh Wakil Wali Kota Malang Sutiaji.
Menurut Sutiaji, masyarakat bebas memainkan Pokemon Go sepanjang tidak mengganggu kepentingan umum. "Silakan bermain di alun-alun atau taman tapi jangan sampai merusak fasilitas umum dan tanaman yang sudah ditata," jelasnya.