Rabu 20 Jul 2016 08:39 WIB

Menag: Petugas Harus Mengerti Betul Soal Haji

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan kata sambutan saat mengikuti acara Halal Bi Halal di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (15/7)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan kata sambutan saat mengikuti acara Halal Bi Halal di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (15/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan petugas haji yang bertugas melayani jamaah harus benar-benar mengetahui banyak hal mengenai seluk beluk haji. Ini karena jamaah akan menganggap mereka paling mengetahui mengenai perhajian.

"Harus memahami betul persoalan haji, setidaknya untuk sendiri paham, sehingga bila ada jamaah yang bertanya bisa memberikan jawaban yang baik. Jangan sampai mengecewakan jamaah karena ketidaktahuan kita," kata Menag Lukman dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa (19/7).

Menag juga mengatakan petugas haji adalah duta bangsa. "Di setiap seragam ada identitas nama bangsa, ada bendera merah putih. Walhasil, di Tanah Suci nanti, dunia melihat bahwa petugas haji Indonesia ini membawa nama besar Indonesia, duta bangsa di negara orang," katanya.

Untuk itu, Lukman mengatakan para petugas haji Indonesia harus baik dalam bertindak dan bertutur kata, terlebih akan ditemui masyarakat dari negara lain di Tanah Suci dengan beragam budaya dan kebiasan yang berbeda dengan di Indonesia. Lukman juga berharap agar petugas haji untuk memahami seluruh rangkaian prosesi haji. Jangan sampai petugas haji hanya menguasai bidang di posnya saja.

"Saya ingin dan minta petugas haji juga untuk memahami seluruh rangkaian prosesi haji, supaya kita tidak seperti katak dalam tempurung, yang tahu hanya tugasnya sendiri. Haji adalah rangkaian panjang, pekerjaan sistemik, tidak parsial, sehingga harus dipahami secara konprehensif," kata Menag.

Menag mengilustrasikan pola kerja petugas haji seperti dalam permainan sepak bola, masing-masing tahu desain strategi permainan itu. Dengan begitu, semua anggota tim paham dengan pola kerja dan tujuan tim meski memiliki fungsinya yang berbeda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement