REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Ratusan koperasi di Kabupaten Indramayu terancam gulung tikar. Mereka dinyatakan tidak sehat dalam pengelolaan keuangannya.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Indramayu, terdapat 410 koperasi yang tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu. Dari jumlah tersebut, lebih dari 75 persen di antaranya yang dinyatakan tidak sehat.
Kepala Disperindagkop Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman mengatakan, masalah terbesar yang dihadapi oleh koperasi dalam menjalankan usahanya adalah minimnya modal usaha. Pasalnya, sebagian besar koperasi di Kabupaten Indramayu bergerak pada jenis koperasi simpan pinjam yang membutuhkan dana besar setiap tahunnya.
"Dari tahun ke tahun, koperasi-koperasi itu tidak dapat berjalan maksimal karena kendala modal usaha," ujar Maman, Selasa (19/7).
Koperasi tersebut banyak tersebar di desa-desa. Minimnya modal membuat koperasi tak mampu memberikan kepuasan kepada para anggota serta nasabahnya.
Tak hanya akibat minimnya permodalan, koperasi yang terancam gulung tikar juga disebabkan buruknya manajemen pengelolaannya. Kondisi itu menyebabkan koperasi tidak bisa berkembang dengan baik.