Selasa 19 Jul 2016 05:06 WIB

Rencana Muladno Usai Dicopot dari Jabatan Dirjen PKH

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Muladno
Foto: www.agrofarm.co.id
Muladno

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pertanian mencopot jabatan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Muladno belum lama ini. Setelah tak lagi menjabat, Guru Besar Instutut Pertanian Bogor (IPB) tersebut tetap fokus terhadap persoalan peternakan.

Muladno berencana tetap mengembangkan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) untuk kalangan peternak kecil maupun besar. "Saya sebagai akademisi mau mengembang biakan ternak lokal harus kita ekspos ke depannya," kata Muladno di Kampus IPB Baranangsian, Senin (18/7).

Dia menyatakan akan merapikan SPR IPB yang selama ini belum tersistem. Dalam prosesnya, Muladno menyatakan masih banyak yang perlu dikerjakan untuk mengembangkan SPR tersebut. "SPR yang ada akan terus dioptimalkan sistem informasinya juga di semua sentra SPR 17 provinsi," tutur Muladno.

Pihaknya berencana akan bekerja sama dengan lembaga internasional untuk mengembangkan SPR tersebut. Begitupun juga dengan aosisasi peternak makan akan berdampak positif dengan diimplementasikan SPR tersebut.

Target Muladno pada 2018 mendatang sudah ada seribu SPR di Indonesia. "Ini juga bisa mengedukasi peternak untuk tidak terlalu cepat memotong atau menjual indukan sapi hanya setelah dua kali beranak," ungkap Muladno.

Menurutnya, setiap sapi maksimal bisa sepuluh kali anakan baru bisa dipotong. Kondisi tersebut, lanjut Muladno, SPR bisa menjadi alat kontrol populasi peternak di Indonesia agar ketersediaan daging tercukupi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement