Senin 18 Jul 2016 15:12 WIB

Kemendes Bangun Infrastruktur Dasar di Perdesaan

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar memamerkan produk Usaha Bersama Komunitas (UBK) di Desa Sukaratu Kecamatan Cikeusal, Serang, Banten.
Foto: dok. Kemendesa, PDTT
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar memamerkan produk Usaha Bersama Komunitas (UBK) di Desa Sukaratu Kecamatan Cikeusal, Serang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Guna memutus penghambat kemajuan desa, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) membangun infrastruktur dasar di perdesaan. Tidak hanya itu, pembangunan prasarana penunjang juga dilakukan seperti halnya transportasi, komunikasi, pertanian, pendidikan, dan kesehatan.

“Salah satu penghambat terbesar kemajuan desa dan kawasan perdesaan adalah rendahnya ketersedian infrastruktur dasar. Selain fokus di desa, pembangunan yang menghubungkan antar desa juga perlu dilakukan agar desa-desa ini bisa saling berinteraksi,” ujar Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Senin (18/7).

Menteri Marwan mengatakan, anggaran terbesar kawasan perdesaan Tahun 2015 digunakan untuk penyediaan akses transportasi kawasan, berupa pembangunan jalan dan dermaga di 13 kabupaten, kemudian pembangunan jalan antardesa dan dermaga antarpulau di 10 kabupaten.  Seperti halnya pembangunan Dermaga antar pulau di Kabupaten Gorontalo Utara, senilai Rp 20,4 miliar.

“Pembangunan dermaga dengan kategori under develop lain dilakukan di Almahera Selatan, Button, Toli-Toli dan Almahera Tengah. Pembangunan ini lebih kepada potensi ekonomi. Bicara kawasan, dermaga ini menjadi akses antar daratan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Menteri Marwan, juga telah dilaksanakan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk desa-desa tertinggal di 41 kabupaten. Di mana, dalam satu unit PLTS dapat memasok kebutuhan listrik sebanyak 300 rumah tangga.

“Kita juga berikan penyediaan peralatan jaringan radio komunikasi antarpenduduk, pesawat televisi, dan parabola desa tertinggal di 16 kabupaten,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan kawasan perdesaan di Tahun 2016 dimanfaatkan untuk melanjutkan beberapa program kegiatan pada Tahun sebelumnya, dengan sasaran sebanyak 168 kabupaten.“Kita akan membangun penyediaan listrik di 57 kabupaten, dan penyediaan sarana air bersih bagi 12 kabupaten. Selebihnya, berupa jalan, penyediaan jaringan informasi desa, dan alat pendukung pendidikan,” ujarnya.

Menteri Marwan mengatakan, Program –program kawasan perdesaan di Tahun 2016 fokus pada program prioritas. Pertama pengembangan sarana dan pra sarana kawasan perdesaa; kedua pembangunan ekonomi kawasan perdesaan melalui pasar kawasan perdesaan, Usaha Bersama Komunitas (UBK); dan Badan Usaha Usaha antar Desa (BUMADes); ketiga pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaan; keempat penyelenggaraan perencanaan pembangunan kawasan perdesaan; kelima peningkatan kerja sama dan pengembangan kapasitas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement