Senin 18 Jul 2016 12:31 WIB

Gempa Guncang Purworejo, Masyarakat Diimbau tak Panik

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Seorang petuga BMKG melakukan pemantauan (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang petuga BMKG melakukan pemantauan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,‎ PURWOREJO -- Wilayah Purworejo dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik dengan kekuatan 3,6 Skala Richter (SR). Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 05.59 WIB itu berpusat di koordinat 7,62 lintang selatan dan 109,92 bujur timur, tepatnya di daratan pada jarak sekitar 18 kilometer arah barat laut Kota Purworejo pada kedalaman hiposenter 13 kilometer.

 

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan meski dampak gempa bumi tidak signifikan, tetapi peristiwa gempa bumi ini menarik untuk dikaji. "Karena sebelumnya pada tanggal 11 Juli 2016, di tempat yang sama juga terjadi gempa bumi dengan kekuatan 3,5 SR dan 2,9 SR," ujarnya, Senin (18/7).

Secara tektonik, perlu dipahami bahwa kondisi tektonik regional wilayah Jawa Tengah juga dikontrol oleh dinamika tunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa. Akibat tunjaman lempeng tersebut terbentuklah struktur-struktur geologi regional berupa sesar aktif di wilayah daratan Jawa Tengah. Sebagai contoh, struktur tersebut dapat diamati di antaranya adalah pola Sesar Kebumen–Semarang–Jepara. Lajur seismotektonik sesar di zona ini umumnya berarah baratdaya-timurlaut.

Peristiwa gempa bumi yang mengguncang Purworejo dan sekitarnya pagi ini merupakan gempa bumi kecil (minor) yang berkedalaman dangkal. Daryono mengatakan peta geologi lembar Kebumen, tampak bahwa di zona gempa bumi yang lokasinya berada di sebelah utara Kutoarjo terdapat struktur lipatan dan sesar. Struktur sesar yang ada di sebelah utara Kutoarjo ini dikenal sebagai Sesar Rebung. Dengan kedalaman hiposenter 10 hingga 16 kilometer. aka gempa bumi yang terjadi pagi ini kembali dipicu oleh aktivitas sesar aktif.

"Struktur sesar yang diduga aktif adalah sesar rebung yang struktur sesarnya paralel dengan Sungai Rebung yang melintasi Wilayah Desa Karang Tengah di Selatan dan Wilayah Kecamatan Bruno di Utara," jelasnya.

Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam setelah gempa bumi, belum terjadi gempa bumi susulan. Untuk itu masyarakat Purworejo dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang mengingat gempa bumi yang terjadi hanya berupa guncangan lemah dan tidak tidak menimbulkan kerusakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement