Ahad 17 Jul 2016 17:49 WIB

Dana Desa Bisa Sentuh Sistem Drainase

Rep: Bowo Priadi/ Red: Dwi Murdaningsih
 Pekerja memasang turap di proyek pembangunan drainase Sungai Ciliwung, Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/5).   (foto: Raisan Al Farisi)
Pekerja memasang turap di proyek pembangunan drainase Sungai Ciliwung, Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/5). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Bencana alam masih terus mengintai desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. Anggota DPRD Kabupaten Semarang, Said Riswanto mengatakan pemerintah desa bisa melakukan inovasi melalui pemanfaatan dana desa.

Ia berharap pemanfaatan dana desa untuk pembangunan infrastruktur di pedesaan juga bisa menyentuh perbaikan dan pemeliharaan drainase desa. Menurutnya, keberadaan saluran air perlu diperhatikan guna mengantisipasi terjadinya bencana terutama banjir.

"Setidaknya, ketika hujan deras, saluran drainase bisa  menampung dan tak meluap," kata dia, Ahad (17/7).

Jika yang dibangun hanya infrastruktur jalan saja, sementara sistem drainase desa ini tidak diperhatikan. Sebab ketika  hujan debit air akan melonjak. Namun saat saluran drainase yang ada tak mampu menampung, pada akhirnya juga akan menimbulkan bencana banjir atau tanah longsor.

Said juga menambahkan, pembangunan infrastruktur jalan di pedesaan memang dangat diperlukan gina mendorong optimalisasi potensi desa. Namun jika saluran air tidak diperhatikan akan mempercepat kerusakan fisik jalan. "Ketika saluran air tidak diperhatikan, usia jalan tidak lama karena cepat rusak," tandasnya.

Khusus untuk wilayah kelurahaan, Pemetintah Kabupaten (Pemkab)  Semarang harus segera menganalisa dan membuat program kegiatan untuk penataan saluran air atau gorong-gorong di wilayah perkotaan.

Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Kusulistyono menambahkan saat ini banyak pengembang perumahan yang tidak memperhatikan drainase untuk pembuangan air.

Sehingga saat turun hujan deras, airnya tidak terarah ke saluran air namun ke jalanan dan halaman.  "Akibatnya air menggerus bangunan talud dan tanggul sehingga terjadi bencana," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement