REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Kemenkes Untung Suseno Sutarjo mengatakan, setelah diumumkannya 14 rumah sakit menggunakan vaksin palsu, Kemenkes bersama Satgas Vaksin Palsu langsung bergerak mencari anak-anak mana saja yang mendapat vaksin palsu.
"Kemenkes, Satgas Vaksin Palsu, Bareskrim. BPOM sudah menemukan nama-nama anak-anak yang mendapat vaksin palsu. Mereka akan diberi tes kesehatan dan imunisasi ulang," katanya, Ahad (17/7).
Kemenkes, ujar Untung, sudah memanggil anak-anak yang divaksin palsu. "Kami menelpon orangtua anak-anak yang divaksin palsu untuk dites kesehatan dan divaksin ulang anaknya," ucap dia.
Imunisasi ulang ini akan dilakukan dengan menggunakan vaksin wajib dari Biofarma. "Saya jamin vaksin yang diberikan adalah vaksin asli, jangan khawatir," kata Untung.
Ketua Satgas Vaksin Palsu Maura Linda Sitanggang mengatakan, timnya terus melakukan pendalaman investigasi. Sudah diperoleh data siapa saja yang terkena vaksin palsu.
"Contohnya di Klinik Ciracas, RS Harapan Bunda sudah diinvestigasi. Sudah dapat nama, alamat anak yang mendapat vaksin palsu, jika perlu divaksin ulang akan kami berikan," kata Untung menjelaskan.
Pemberian vaksin ulang dengan vaksin asli akan didampingi dokter anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Lokasi bisa di rumah sakit sebelumnya atau di tempat lain.
"Kami terus melakukan validasi data anak-anak yang terkena vaksin palsu dengan baik. Kami berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat," ujar Linda
Seperti diketahui, terungkap ada 14 rumah sakit yang terbukti menggunakan vaksin palsu. Keempat belas nama Rumah Sakit (RS) tersebut adalah RS DR Sander Cikarang, RS Bhakti Husada Termina Cikarang, RS Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong, RSIA Puspa Husada, RS Karya Medika Tambun, RS Kartika Husada Jalan MT Haryono Setu Bekasi, RS Sayang Bunda Pondok Ungu Bekasi, RS Multazam Bekasi, RS Permata Bekasi, RSIA Gizar Villa Mutiara Cikarang, RS Harapan Bunda Kramat Jati, Jakarta Timur, RS Elisabeth Narogong Bekasi, RS Hosana Lippo Cikarang, dan RS Hosana, Bekasi Jalan Pramuka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika