Sabtu 16 Jul 2016 13:19 WIB

Bromo Masih Erupsi, Upacara Kasada Tetap Jalan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Ritual Kasada
Ritual Kasada

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Bromo yang terus menerus erupsi dan masih berstatus Waspada (level II), tidak menghalangi warga Tengger untuk menggelar upacara adat Kasada, yakni upacara peryembahan sesajen kepada leluhurnya. Puncak upacara Ritual Yadnya Kasada Bromo 2016 akan jatuh pada 20 hingga 21 Juli 2016.

Demi menjaga keselamatan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) dan pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat yang mengikuti upacara tersebut. Di antaranya, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung, wisatawan, pendaki atau turis tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius satu kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.

"Dengan memberikan rambu-rambu larangan bagi yang tidak punya kepentingan dengan ritual Kasada, himbauan keras untuk tidak mendekat ke kawah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho pada siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (16/7).

Mempertimbangkan kearifan lokal lokal dan kesepakatan dari para pemangku kepentingan, khusus untuk acara ritual ada perlakuan khusus dengan melihat faktor keamanan dengan tetap memperhatikan rekomendasi dari pemerintah (PVMBG). Menurut Sutopo, kegiatan lontar persembahan telah dilakukan koordinasi oleh ketua adat Desa Wonokitri dan Desa Ngadisari dan hanya orang tertentu saja yang akan melakukan pelontaran persembahan.

"Wisatawan hanya diperbolehkan hingga batas atau patok yang telah dibuat oleh TNBTS," ucap Sutopo.

Lebih jauh Sutopo menerangkan, beberapa opsi akan dilakukan dalam pengamanan wisatawan. Seperti memberlakukan pintu pengawasan masuk lautan pasir di ujung aspal, baik dari Probolinggo maupun Pasuruan. Selain itu, pengamanan akan dilakukan 24 jam, dengan cara patroli di lautan pasir sebelum diadakannya ritual.

Sementara itu, BPBD juga mempersiapkan kebutuhan sesuai dengan tupoksi. Seperti pembagian masker yang akan dilakukan di Desa Wonokitri. Itu tak lain karena BPBD hanya diperbantukan oleh panitia lokal dengan posisi di Desa Wonokitri.

BPBD telah memasang himbauan untuk wisatawan yang diletakkan di lapangan Pendopo Agung agar wisatawan mengetahui rekomendasi jarak aman dari PVMBG. "Mengharapkan semua pihak untuk saling memperhatikan keselamatan diri dengan merujuk rekomendasi PVMBG," kata Sutopo.

(Baca Juga: Bandara Malang Ditutup Akibat Abu Gunung Bromo)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement