REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua korban vaksin palsu di Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur menuntut pihak rumah sakit membuka data vaksin apa saja yang palsu. Mereka juga minta periode tahun berapa saja vaksin palsu mulai masuk dan beredar di rumah sakit tersebut.
Suasana posko pendataan nama anak yang diduga menjadi korban vaksin palsu pun tiba-tiba menjadi ricuh. Pasalnya, ada orang tua korban yang membawa serta anak mereka beradu argumentasi dengan pihak humas rumah sakit. Seketika itu juga ratusan orang tua korban vaksin palsu mulai mengelilingi mereka.
Dalam debat itu mereka menuntut pihak rumah sakit mengeluarkan data vaksin apa saja yang dipalsukan dan periode tahun berapa mulai dipakai. Pihak humas kemudian berjanji akan mengeluarkan data hari ini juga. Bahkan para orang tua menuntut pada pukul 13.30 WIB Sabtu (16/7) ini data sudah keluar.
Ada sejumlah orang tua yang mulai membentak dan memaki petugas humas tersebut. Sampai akhirnya petugas humas tidak bisa menahan emosi. Dia pun menangis kemudian diamankan oleh petugas kepolisian juga pihak TNI AD.
Di meja pendaftaran nama anak dan vaksin apa saja yang dilakukan serta tahun berapa disuntikkan juga terjadi keributan. Ada orang tua yang menggebrak meja, berteriak lantang dan memaki petugas.
Di tengah cuaca panas terik, orang tua korban vaksin palsu rela menunggu kepastian dari rumah sakit. Sejumlah orang tua terlihat kecewa dan sedih.
(Baca Juga: Tersangka Vaksin Palsu Terancam Hukuman Maksimal)