REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Endang Sudirman mengakui adanya kelalaian dari penjaga tahanan (sipir) Rutan Salemba terkait kaburnya tersangka pemerkosa dan pembunuh Anwar alias Rizal (25 tahun) pada Kamis (7/7) lalu.
Menurut Endang, kelalaian tersebut dikarenakan adanya perbedaan perlakuan pemeriksaan antara pria dan wanita untuk para penjenguk tahanan Rutan tersebut. Selain itu, pihaknya juga lebih fokus terhadap penjenguk tahanan yang berjenis kelamin pria.
"Ada sedikit perbedaan perlakuan pemeriksaan baik pada saat pengunjung masuk ke dalam maupun pada saat pengunjung keluar. Salah satunya adalah kita fokus kepada laki-laki karena kita berpikir bahwa semua warga binaan ini adalah laki-laki," kata Endang di Polda Metro Jaya, Jumat (15/7).
Menurut dia, hal tersebut dijadikan momentum oleh Anwar untuk melarikan diri. Apalagi, Anwar melarikan diri saat hari kedua lebaran yang dimana Rutan Salemba diserbu para penjenguk tahanan. "Sehingga tidak terpantau oleh kita pada saat keluar melalui pintu yang memang bukan pintu resmi," ujarnya.
Kendati demikian, Endang menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan petugas Rutan Salemba yang membantu Anwar untuk melarikan diri dari tahanan. "Dan sampai saat ini pun dengan pemeriksaan kami khususnya kepada petugas, belum ada keterlibatan langsung mengenai lolosnya saudara Anwar ini," ucap dia.
Seperti diketahui, sebelumnya pada hari lebaran kedua Anwar kabur dari Rutan Salemba berkat bantuan dari istrinya, Ade Irma Suryani. Dalam rekaman CCTV, Anwar terlihat mengenakan busana muslim wanita warna hitam dan memakai kacamata sambil menggendong anak untuk mengelabui para petugas.
Namun, Tim Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah meringkus Anwar kembali di rumah kakak kandungnya di Kampung Barengkok, Desa Batok, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Kamis (14/7) sore.