Jumat 15 Jul 2016 22:24 WIB

DPRD Depok Prihatin dengan Maraknya Pencabulan Anak

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dalam rentan dua hari, dua kasus penculikan dan pencabulan anak di Kota Depok terungkap. Kasus pertama, menimpa seorang anak perempuan berinisial F (10 tahun). Korban diculik dan dicabuli Muhammad Arsyad (26) dari kolam renang Paragon, Cilodong, Depok, Senin (11/7) lalu.

Pemuda yang pernah terjerat kasus pornografi dan menghina Presiden Jokowi pada 2014 lalu itu juga diduga merupakan pelaku penculikan dan pencabulan sejumlah anak-anak perempuan di Kota Depok. Pasalnya, sebulan sebelum menculik dan mencabuli F, pelaku diduga juga menculik dan mencabuli K (7), bocah yang sempat dilaporkan hilang orang tuanya.

Kasus lainnya menimpa seorang anak perempuan, AM (13) yang diculik dan dicabuli seorang pemuda NZ (24). Korban di laporkan hilang oleh orang tuanya dan aparat kepolisian akhirnya menemukan korban di kawasan Bantargebang, Bekasi dan menangkap pelakunya pada Selasa (12/7) lalu.

Berdasarkan data kasus pelaporan perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Depok menyebutkan pada tahun 2011 terdapat 92 kasus, pada 2012 terdapat 148 kasus, pada 2013 ada 113 kasus, pada 2014 mencapai 231 kasus dan tahun 2015 ada 215 kasus.

Maraknya kasus pencabulan perempuan dan anak di Kota Depok membuat geram anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Rezky M Noor. ''Sangat prihatin. Tindakan cepat harus diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Jika tidak bisa, kejadian serupa bakal terjadi lagi.  Untuk pelakunya saya berharap bisa dihukum dengan undang-undang yang pantas. Kalau perlu dikebiri,'' ujar Rezky di Kantor DPRD Depok, Jumat (15/7).

Menurut Rezky, perbuatan itu diduga dipicu pengaruh kemajuan teknologi yang negatif. Sehingga masyarakat dengan mudah mengakses Internet dan kerap disalahgunakan mencari konten pornografi. Dia meminta agar Pemkot Depok melakukan razia rutin ke warnet-warnet. Jika ada warnet yang masih membuka atau membiarkan situs pornografi diakses, maka harus langsung ditutup.

''Sudah saatnya langkah nyata Pemkot Depok ditunjukkan. Dia juga meminta agar dibuatkan poster besar berisikan ajakan, Setop Kekerasan Anak dan Perempuan. Jadi bukan cuma tagline saja kalau Depok itu layak anak,'' ucapnya.

Rezky juga mengimbau para orang tua lebih meningkatkan perhatian dan kewaspadaan terhadap anak. Karena, peran orang tua sangat penting buat menjaga anak. ''Anak harus ekstra diberi perhatian. Jadi ada kedekatan dengan anak dan mereka bisa cerita apa saja pada orang tua. Keterbukaan antara anak dan orang tua sangat perlu," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement