Jumat 15 Jul 2016 21:07 WIB

Kasus Vaksin Palsu, Ini Kata Luhut Panjaitan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan kasus vaksin palsu membuktikan tak semua barang impor bagus. Sebab, setelah penelusuran mendalam vaksin palsu yang beredar ini kebanyakan malah barang impor.

Luhut mengatakan, dari kasus ini kemudian bisa menujukan kepada warga bahwa barang barang impor tak semuanya baik dan berkualitas. Ia juga menjamin vaksin produk dalam negeri malah tak bermasalah.

"Aspek lain lucunya dari Bu Menkes itu rupanya malah barang import. Jadi bagus juga untuk masyarakat tahu bahwa barang impor tidak selalu lebih bagus dari buatan dalam negeri. Yang buatan dalam negeri malah tidak ada yang bermasalah," ujar Luhut di kantornya, Jumat (15/7).

Luhut mengatakan, saat ini kepolisian sedang mendalami kasus tersebut. Ia mengatakan baik Polri maupun Kemenkes sedang mengindetifikasi sampai sejauh mana penyebaran tersebut. Juga soal sampai berapa banyak jumlah vaksin palsu tersebut.

Namun, Luhut mengatakan para orang tua maupun warga tak gegabah dala  merespon vaksin palsu ini. ia berkata, penanganan kasus ini biarkan kepolisian yang menangani penegakan hukumnya. Untuk ke depan, ia mengatakan pihak Kementerian Kesehatan juga bisa meneliti dan mendalami kembali kasus ini agar kejadian serupa tak terjadi lagi.

(Baca Juga: Rumah Sakit Harus Jamin Dampak Kesehatan dari Vaksin Palsu)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement