Jumat 15 Jul 2016 19:29 WIB

RS Harapan Bunda Mengaku Kecolongan Soal Vaksin Palsu

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah orang tua dari anak korban vaksin palsu mendatangi Rumah Sakit Harapan Bunda untuk meminta kejelasan tentang anaknya yang diduga mendapat vaksin palsu dari rumah sakit tersebut di Jakarta, Jumat (15/7).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Sejumlah orang tua dari anak korban vaksin palsu mendatangi Rumah Sakit Harapan Bunda untuk meminta kejelasan tentang anaknya yang diduga mendapat vaksin palsu dari rumah sakit tersebut di Jakarta, Jumat (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen RS Harapan Bunda mengaku kecolongan atas peredaran vaksin palsu di lingkungan instansi mereka. Ketua Komite Medis RS Harapan Bunda, Dokter Seto Hanggororo mengklaim, selama ini vaksin yang masuk ke rumah sakit yang dikelolanya berasal dari penyalur resmi, bukan abal-abal.

"Vaksin di RS Harapan Bunda selama ini diambil dari distributor resmi dari APL (PT Anugrah Pharmindo Lestari). Tapi pada periode Maret-Juni 20. 16 stok vaksin di RS ini sempat mengalami kekosongan," kata Seto, Jumat (15/7).

Pada masa kekosongan stok vaksin tersebut, kata dia, ada oknum perawat yang menawarkan vaksin --yang kemudian ditengarai sebagai vaksin palsu-- kepada dokter anak yang praktik di RS Harapan Bunda. "Namun, kami selaku pihak pengelola RS tidak mengetahui hal tersebut," ujar Seto berkilah.

RS Harapan Bunda, kata dia, mendukung sepenuhnya pengungkapan kasus peredaran vaksin palsu oleh pihak berwajib. Seto pun tak menampik adanya oknum dokter di rumah sakit itu yang diamankan Bareskrim Mabes Polri lantaran diduga terlibat dalam kasus tersebut.

"Kemarin (Kamis, 14/7) sudah ada dokter yang diamankan oleh Bareskrim. Saat ini kami semua masih menunggu hasil pemeriksaannya," ucap Seto.

Ia pun berjanji, RS Harapan Bunda akan bertanggung jawab atas kecerobohan yang sudah dilakukan. "Sekarang kasusnya sudah terungkap. Ini menjadi tanggung jawab kami. Karena sebagai dokter, kami juga punya tanggung jawab moral," ujarnya.

Kementerian Kesehatan sebelumnya merilis 14 nama fasilitas layanan kesehatan penerima vaksin palsu. Di antara daftar itu terdapat nama RS Harapan Bunda Ciracas Jakarta Timur.

(Baca Juga: Soal Vaksin Palsu, YLKI: Konsumen Bisa Tuntut Ganti Rugi)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement