Jumat 15 Jul 2016 17:53 WIB

Orang Tua Korban Vaksin Palsu tak Percaya Janji RS Harapan Bunda

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Israr Itah
Sejumlah orang tua dari anak korban vaksin palsu mendatangi Rumah Sakit Harapan Bunda untuk meminta kejelasan tentang anaknya yang diduga mendapat vaksin palsu dari rumah sakit tersebut di Jakarta, Jumat (15/7
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Sejumlah orang tua dari anak korban vaksin palsu mendatangi Rumah Sakit Harapan Bunda untuk meminta kejelasan tentang anaknya yang diduga mendapat vaksin palsu dari rumah sakit tersebut di Jakarta, Jumat (15/7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen RS Harapan Bunda berjanji akan memberi vaksin ulang kepada para korban. Syaratnya, vaksinasi diberikan kepada pihak yang membayar di kasir resmi rumah sakit, bukan di dokter dan perawatnya langsung.

Ketua Komite Medis RS Harapan Bunda Dokter Seto Hanggororo menuturkan, bagi pasien RS Harapan Bunda periode Maret-Juni 2016 yang ingin divaksinasi ulang di luar RS Harapan Bunda, bisa meminta tagihan ke RS tersebut.

Akan tetapi penjelasan dari dokter Seto ini tak memuaskan para orang tua korban yang sudah berkumpul di RS itu sejak pagi. Mereka tak langsung percaya dengan pernyataan tersebut.

"Bagaimana caranya RS Harapan Bunda bisa memastikan vaksin yang mereka berikan di luar Maret-Juni 2016 itu tidak palsu? Sementara info dari Mabes Polri mengatakan peredaran vaksin palsu di Indonesia sudah berlangsung sejak 2003. Kami tidak percaya dengan RS Harapan Bunda," ujar salah satu orang tua pasien, Heny S.

Kementerian Kesehatan sebelumnya merilis 14 nama fasilitas layanan kesehatan penerima vaksin palsu. Di antara daftar itu terdapat nama RS Harapan Bunda di Ciracas, Jakarta Timur.

baca juga: RS Harapan Bunda Janjikan Keluarga Korban Vaksinasi Ulang 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement