REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kejadian kecelakaan yang melibatkan bus pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun ini menurun 41 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tercatat mulai H-6 sampai dengan hari ini,Kamis (14/7), jumlah kecelakaan yang melibatkan bus sebanyak 148 kejadian kecelakaan. Jumlah tersebut menurun 41 persen dibanding tahun lalu, yaitu sebanyak 249 kejadian kecelakaan.
Menurut Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya jumlah kecelakaan bus pada tahun ini.
Faktor yang pertama yaitu pemeriksaan kelaikan atau ramp check secara menyeluruh terhadap bus-bus sebelum dan saat penyelenggaraan angkutan lebaran berlangsung.
Namun ia mengakui tidak bisa melakukan ramp check ke semua bus karena bus-bus yang menghindari pemeriksaan petugas. Menurutnya, bus-bus yang menghindar itu malah tidak datang ke terminal dengan bersembunyi di pool bus.
"Kami melakukan ramp check terhadap bus-bus AKAP, yang menjadi tanggung jawab Kemenhub. Dari total 14.000 bus, kita berhasil melakukan ramp check sebanyak kurang lebih 10.000 bus AKAP," katanya.
Selain itu, jumlah penumpang angkutan bus pada tahun ini terpantau menurun. Tercatat, jumlah penumpang bus pada tahun ini sebesar hanya sekitar 4,2 juta orang, atau menurun 12,29 persen dibanding tahun lalu yang jumlah penumpangnya mencapai sekitar 4,8 juta orang. Ia meyakini penurunan itu karena beralihnya penumpang bus ke transportasi lain atau menggunakan kendaraan pribadi.
"Dari sisi keselamatan dan kenyamanan (angkutan bus) masih dianggap kurang. Hal tersebut juga mempengaruhi turunnya jumlah penumpang bus," ujarnya.