REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Ketua DPRD Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Marga Indra Putra mengimbau masyarakat untuk memperkuat nilai agama, adat dan budaya. Ini penting agar terhindar dari penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
"Ini antisipasi kami dalam penyalahgunaan narkoba di Agam, sehingga dengan dasar ini maka masyarakat akan menjauhi narkoba," katanya saat melakukan silaturahim dengan wartawan di Lubuk Basung, Rabu (13/7).
Ia menambahkan ini solusi dalam antisipasi penyalahgunaan narkoba, karena penyalahgunaan narkoba itu tidak bisa dibasmi. Namun bagaimana untuk meningkatkan keimanan, kebudayaan dan adat yang sesuai dengan visi Agam yakni Agam mandiri berprestasi yang madani.
"Kami siap memberikan dukungan kepada pemerintah untuk program penguatan keimanan, kebudayaan dan adat," lanjutnya.
Menurut dia penyalahgunaan narkoba di Agam sangat tinggi dan Agam masuk lima besar dalam penyalahgunaan narkoba di Sumbar. Ini disebabkan karena Agam merupakan daerah perlintasan menuju daerah lain. Dengan dasar ini, maka narkoba tersebut dengan mudah beredar di Agam.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Agam, Taslim mendukung pemerintah dalam memberikan surat edaran kepada camat tentang larangan untuk mengadakan hiburan pada malam hari, karena peredaran narkoba tersebut sangat banyak pada saat itu. "Kami sangat mendukung surat edaran sehingga tidak ada peredaran narkoba," katanya.
Kapolres Agam AKBP Eko Budhi Purwono menambahkan, jajaran telah berhasil mengungkap sebanyak 16 kasus penyalahgunaan narkoba selama Januari sampai 22 Juni 2016. Dari 16 kasus narkoba ini dengan tersangka sebanyak 18 orang. Keenambelas kasus narkoba ini diungkap di Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Mutiara, Tanjung Raya, Matur, Ampek Nagari dan Palembayan.