Rabu 13 Jul 2016 21:58 WIB

Pemprov Jateng Terapkan Program Desa Tangguh Bencana ke Ribuan Desa

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, mengunjungi lokasi bencana banjir bandang di Desa Kamulyan, Tambak, Banyumas, Jateng, Rabu (22/6).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, mengunjungi lokasi bencana banjir bandang di Desa Kamulyan, Tambak, Banyumas, Jateng, Rabu (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menerapkan Program Desa Tangguh Bencana (DTB) secara bertahap ke ribuan desa yang masuk kategori rawan bencana. Hal itu dianggap perlu agar masyarakat lebih siaga dan waspada menghadapi bencana.

"Saat ini di Jateng ada 36 DTB dan nantinya akan direplikasikan ke 2.024 desa yang rawan bencana dan dilakukan akselarasi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (13/7).

Ganjar menjelaskan bahwa target penyelesaian penerapan Program DTB di 2.024 desa itu tergantung dari kesiapan para kepala desa masing-masing. "Kalau tiap kepala desa siap, maka kami segera melakukan pelatihan dan dalam waktu satu tahun diperkirakan sudah tuntas," ujarnya.

Untuk sosialisasi dan pelatihan, kata Ganjar, nanti bisa bekerja sama dengan pihak TNI dan Polri serta perguruan tinggi.  Pemprov Jateng pun akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Menurut Ganjar, pada ribuan desa yang akan diterapkan Program DTB tersebut selanjutnya dipasang alat peringatan dini atau Early Warning System dengan menggandeng pihak swasta, baik dalam maupun luar negeri.

"Kalau Program DTB bisa berjalan baik akan direplikasikan ke seluruh desa di Jateng secara bertahap," katanya.

Ganjar berharap dengan adanya Program DTB ini maka setiap masyarakat desa sudah siap jika terjadi bencana alam.

"Siap mengerti sistemnya, alat apa yang digunakan, dan ada orang atau sumber daya manusia yang siap mengelola serta menjaga alat early warning system," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement