Rabu 13 Jul 2016 16:54 WIB

Presiden Minta Tito Segera Lakukan Reformasi di Tubuh Polri

Red: M Akbar
Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian (kanan) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti (kiri) sebelum menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/7).
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian (kanan) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti (kiri) sebelum menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Jenderal Polisi Tito Karnavian yang baru saja dilantik menjadi Kapolri untuk fokus pada dua hal.

"Dalam menghadapi tantangan yang semakin berat ke depan, saya minta saudara fokus pada dua hal. Pertama menjaga persatuan, kekompakan, soliditas internal Polri karena dengan kekompakan, persatuan, Polri akan memiliki pondasi yang kokoh dan kuat dalam menjalankan tugas yang diberikan negara," kata Presiden Jokowi setelah melantik Tito Karnavian di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/7).

Hal kedua pesan Presiden yakni melakukan reformasi Polri secara menyeluruh dan konsisten. Presiden menekankan hal itu sebagaimana yang pernah disampaikannya pada Hari Bhayangkara ke-70 pada 1 Juli 2016 bahwa reformasi Polri adalah kunci menghadapi masalah ke depan.

"Reformasi harus menyeluruh dari hulu sampai hilir. Mulai dari sistem rekrutmen sampai dengan pelayanan Polri pada masyarakat. Mulai dari perubahan mental sampai dengan perubahan perilaku setiap anggota Polri," tuturnya.

Mantan Wali Kota Solo itu menyatakan ingin reformasi Polri betul-betul konkret serta terlihat nyata dalam wajah pelayanan dan perlindungan Polri pada rakyat.

Ia juga ingin akan ada perbaikan dalam kualitas pelayanan pada masyarakat yang lebih mudah, lebih sederhana, tidak berbelit-belit, bebas pungli, dan dengan prosedur yang jelas.

"Berantas dengan tegas praktik-praktik mafia hukum, perkuat profesionalisme dalam penegakan hukum sehingga dapat menjalin kepastian hukum, dan memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat," katanya, menegaskan.

Mantan Gubernur DKI itu juga meminta Tito agar mendorong Polri untuk memberikan pengayoman dan perlindungan yang setara pada semua warga yang beragam.

Menurut dia, Polri harus mampu menjadi perekat kebhinekaan, menjaga toleransi, serta memperkuat persatuan Indonesia.

"Bersama dengan itu, Polri juga harus mampu bersinergi dengan institusi pemerintah yang lain untuk mengajak masyarakat tetap waspada pada ancaman bahaya terorisme dan narkoba," tegasnya.

Ia juga meminta agar dilakukan langkah-langkah penangkalan, pencegahan, serta deteksi dini terhadap setiap potensi di lapangan yang ada terutama ancaman terorisme.

Presiden sekaligus mengucapkan selamat atas pelantikan Tito menjadi Kapolri yang berarti telah diberi amanah, kepercayaan, dan tanggung jawab oleh negara untuk memastikan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat agar berjalan dengan baik.

Selain juga penegakan hukum berjalan dengan profesional, serta masyarakat mendapatkan perlindungan pengayoman dan pelayanan yang setara dan prima.

"Ke depan saudara menghadapi tantangan tugas yang semakin berat dan kompleks tetapi saya meyakini di bawah kepemimpinan saudara, Polri akan mampu mengemban tantangan tugas yang berat itu dengan baik sehingga polri menjadi institusi yang semakin dipercaya oleh rakyat," katanya.

Sementara kepada Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Presiden mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara.

Acara pelantikan Kapolri yang baru kemudian ditutup dengan pemberian ucapan selamat kepada Tito Karnavian dari sejumlah pejabat yang hadir.

Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, dan sejumlah pejabat publik lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement