REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Arya Permana (10 tahun) bocah asal Kampung Pasir Pining RT002/001 Desa Cipurwasari Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, penderita obesitas (kegemukan) yang amat sangat dengan bobot 190 kg bisa mengkonsumsi minuman kemasan manis 20 kotak per harinya.
"Dulu sekitar 1,5 bulan yang lalu, kalau Arya tidak bisa tidur waktu malam hari dia suka minta yang manis-manis. Itu sehari semalam dia bisa habis 20 gelas lebih," kata ayah kandung Arya Permana, yakni Ade Somantri, di Bandung, Senin.
Ade menuturkan Arya Permana yang terlahir normal dengan bobot 3,8 kg mulai mengalami kenaikan tubuh drastis saat usia empat hingga lima tahun. Namun, sejak 8 tahun berat badan Arya naik drastis. Sebelum menjalani perawatan medis, putra bungsu pasangan Ade Somantri dan Rokayah ini dalam seharinya bisa makan hingga lima kali.
Obesitas yang Dialami Arya Permana Berbahaya
"Makanya berat badannya itu pernah menyentuh 192 kg dan sekarang itu sejak 1,5 tahun lalu Arya menjadi susah tidur. Enggak tahu kenapa jadi susah tidur seperti tadi saja dari malam belum tidur," kata dia.
Menurut dia, bobot 190 kg tidak membuat Arya manja karena aktivitas sehari-hari termasuk buang air kecil dan buang air besar dilakukan sendiri ke kamar mandi tanpa bantuan orang lain.
"Duduk dia masih bisa, cuma ya itu tadi kalau jalan dia suka mengeluh sesak napas. Ya mungkin karena berat badannya itu jadi cepat capek," ujar Ade.
Sebenarnya, lanjut dia, Arya termasuk murid berprestasi hal tersebut dibuktikan dengan meraih peringkat 1 saat kelas 1 dan 2 SD. Namun karena obesitas yang dideritanya menyebabkan Arya harus berhenti menempuh pendidikan di SD.
"Sekarang enggak bisa sekolah, rencananya guru akan mendatangi Arya supaya Arya bisa terus bersekolah," kata dia.
Senin (11/7) siang sekitar puku 13.15 Arya Permana (10 tahun) bocah asal Kampung Pasir Pining RT002/001 Desa Cipurwasari Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, yang menderita obesitas (kegemukan) dengan bobot 190 kg tiba di lobi humas RSHS Bandung untuk menjalani perawatan dan pengobatan. Bocah kelas 4 SD ini datang didampingi oleh orang tuanya, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
