Ahad 10 Jul 2016 22:31 WIB

BMKG Prediksi Kebakaran Hutan 2016 tak Sebesar Tahun Lalu

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Kebakaran hutan/ilustrasi
Foto: wikimedia
Kebakaran hutan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satelit milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menangkap adanya 82 titik panas yang tersebar di sejumlah hutan dan lahan di Pulau Sumatra. Namun BMKG memprediksi, jika terjadi kebakaran hutan, maka intensitasnya tak akan sebesar pada 2015 lalu.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Yunus Swarinoto menjelaskan, kebakaran hutan masif yang terjadi pada 2015 disumbang anomali cuaca El Nino. Kondisi tersebut membuat musim kemarau menjadi lebih panjang.

Sementara tahun ini, BMKG memprediksi Indonesia akan mengalami La Nina yang merupakan kebalikan dari El Nino. Musim hujan akan lebih panjang dari musim kemarau.

"Tahun 2016 disebut sebagai tahun La Nina. Efeknya berkebalikan, kalau tahun lalu kurang hujan, maka tahun ini agak banyak hujan," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (10/7).

Karena itu, Yunus mengatakan, titik-titik panas yang bermunculan relatif akan lebih mudah dipadamkan oleh curah hujan yang akan lebih banyak turun tahun ini. Dia berharap, prediksi BMKG tersebut tak meleset sehingga Indonesia akan bebas dari bencana asap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement