Sabtu 09 Jul 2016 19:26 WIB

Meninggalnya Ketua KPU Jangan Dijadikan Alat Politik

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Pemakaman Ketua KPU Husni Kamil Manik bersama anaknya menyaksikan almarhum dikebumikan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).(Republika/Raisan Al Farisi)
Pemakaman Ketua KPU Husni Kamil Manik bersama anaknya menyaksikan almarhum dikebumikan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Dewan Pakar DPP Partai Golkar Firman Soebagyo berharap meninggalnya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik tidak dijadikan alat politik yang justru memperkeruh suasana politik dan keamanan dalam negeri.

"Bagi sahabat-sahabat yang menulis di medsos (media sosial) janganlah semua dipolitisasi. Negara yang sedang dihadapi berbagai persoalan, kesulitan dan tantangan. Musibah di sana sini justru dikaitkan kematian orang di politisasi. Ini tidak patut," ujarnya, Sabtu (9/7).

Firman menyerukan kepada penggiat media sosial baik melalui Facebook, Twitter dan semacamnya untuk menyebarkan informasi yang lebih bermanfaat dan berkontribusi bagi bangsa ini. "Lebih baik energi kita dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih positif untuk kemaslahatan rakyat dan kepentingan rakyat juga bangsa dan negara kita," kata dia.

Seharusnya, kata Ketum Ikatan Keluarga Kabupaten Pati (IKKP) ini, sebagai negara yang beragama sepatutnya mendoakan almarhum agar diberi tempat yang terbaik dan jasa-jasa selama menjabat sebagai Ketua KPU RI dicatat sebagai amal jariyah. Dia mengajak masyarakat mendoakan almarhum khusnul khatimah dan mendapatkan tempat yang terbaik disisi-Nya dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan menerima ujian ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement