REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK -- Sejumlah wisatawan pengunjung objek wisata Pesanggrahan Menumbing Muntok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengaku kesulitan mendapatkan informasi sejarah terkait bangunan tersebut. Padahal lokasi ini dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah.
"Informasi sangat minim, hanya beberapa tulisan yang tertempel seadanya di dinding kamar tidur di gedung utama," kata pengunjung asal Palembang, Kusnan saat ditemui di Muntok, Sabtu (9/7).
Ia mengatakan, informasi yang disajikan terkesan seadanya dan kurang bisa menggambarkan sejarah gedung maupun sejumlah peristiwa penting yang pernah terjadi di lokasi itu. Menurut dia, pengelola objek dan pemerintah daerah perlu memperhatikan hal tersebut agar para pengunjung mendapatkan informasi yang benar mengenai sejarah bangunan dan peristiwa yang menyertainya.
"Wisata sejarah tapi informasi sejarahnya sangat minim sehingga pengunjung yang datang kurang mendapatkan kesan mendalam," kata dia.
Hal senada dikatakan pengunjung dari Pangkalpinang, Erwin, yang belum bisa menangkap pesan yang ingin disampaikan bangunan tersebut kepada para pengunjungnya.
"Jauh-jauh datang ke Menumbing, foto-foto, sudah. Tidak ada sesuatu yang istimewa yang bisa didapat karena minim informasi, seharusnya pemerintah menyediakan papan informasi atau leaflet atau media lain yang bisa memberikan gambaran kepada para pengunjung terkait sejarah," kata dia.
Beruntung, ujarnya, alam di bukit setinggi 445 meter di atas permukaan laut tersebut masih terjaga kelestariannya dan berhawa sejuk sehingga nyaman digunakan untuk melepas lelah.
Menurut dia, Muntok yang selama ini dijadikan destinasi wisata sejarah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan sulit bersaing dengan daerah lain jika tidak cepat berbenah. "Objek wisata pendukung, seperti wisata alam, permainan anak-anak, pusat kuliner, hiburan dan oleh-oleh perlu segera diperkuat agar pariwisata di daerah ini semakin berkembang," kata dia.