Jumat 08 Jul 2016 10:59 WIB

Husni Kamil Dikenal Sebagai Pemimpin Sabar

Rep: Dessy Saputri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ketua KPU Husni Kamil Manik memimpin uji publik rancangan peraturan KPU tentang pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada 2017 di Kantor KPU Jakarta, Senin (18/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua KPU Husni Kamil Manik memimpin uji publik rancangan peraturan KPU tentang pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada 2017 di Kantor KPU Jakarta, Senin (18/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menilai sosok Ketua KPU RI Husni Kamil Manik merupakan sosok yang sabar dan tenang selama menjadi pemimpin. Selain itu, menurut Arief, dengan ketenangannya, Husni pun dapat mengambil keputusan yang memuaskan seluruh pihak.

Husni Kamil Manik meninggal pada Kamis (7/7) di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta. "Pak Husni itu bagi saya bisa jadi jembatan ketika di antara kita punya perbedaan yang cukup tajam, dengan ketenangan dia, dengan kesabaran dia, dia sering kali mampu membuat kebijakan yang kemudian semua kawan bsa menerima. Jadi dia bisa sangat pelan, sangat sabar, mengakomodasi semua pendapat lalu diambil keputusan yang tepat," kata Arief saat melayat di kediaman Husni di Jalan Siaga Raya, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).

Arief menilai sosok dan sikap Husni tersebut yang dapat memberikan contoh yang baik kepada para anggota dan staf KPU lainnya. Lebih lanjut, sebagai seorang sahabat, ia juga mengaku memiliki pengalaman yang tak terlupakan, yakni sikap Husni sebagai pemimpin KPU saat melakukan rekapitulasi hasil pemilu nasional.

Saat itu, ia mengaku khawatir terhadap Husni setelah mendengar berbagai komentar dari para peserta pemilu. Ia mengkhawatirkan, Husni dapat bersikap emosi dan keras. Sebagai seorang sahabat, Arief pun mengingatkan agar Husni tetap bersikap tenang dan sabar.

"Tapi ternyata justru yang agak emosi saya, terhadap komentar-komentar dari para peserta pemilu. Itu yang kemudian saya belajar banyak bahwa jangan mengambil keputusan tergesa-gesa jangan emosional, jadi sabar itu pasti membuat keputusan tepat jauh lebih mudah," kata Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement