REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, pada rangkaian Shalat Idul Fitri 1437 Hijriah menguji coba keandalan kamera pengintai yang sudah enam bulan dipasang di setiap sudut untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan.
"Jumlahnya 14 unit. Kami pasang di setiap sudut masjid," kata Sekretaris Eksekutif Masjid Agung Sunda Kelapa Ahmad Izzuddin Syamma di Masjid Agung Sunda Kelapa, Selasa.
Menurut dia, pemasangan kamera-kamera pengawas tersebut sudah dilakukan sejak akhir Desember 2015. Sehingga, baru kali ini diuji coba untuk bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
"Baru sekitar enam bulan "closed-circuit television" (CCTV) itu dipasang. Kami sengaja pasang kamera pengawas supaya kami bisa memantau aktivitas para jamaah, dan kalau ada yang mencurigakan, bisa langsung diantisipasi," ujar Izzuddin.
Sementara itu, terkait malam takbiran dan pelaksanaan Shalat Ied di Masjid Agung Sunda Kelapa, dia menuturkan tidak ada pengamanan khusus, kecuali apabila ada tamu atau pejabat penting yang hendak menunaikan Shalat Ied di masjid tersebut.
"Tidak ada pengamanan khusus. Hanya penambahan personel saja dari Polsek Menteng. Biasanya Ibu Megawati (mantan Presiden RI) Shalat Ied disini. Kalau ada beliau, baru ada pengamanan khusus," tutur Izzuddin.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pihaknya juga tidak melakukan antisipasi apabila hujan turun pada saat pelaksanaan Shalat Ied. Pihaknya hanya menyiapkan tempat shalat di dalam gedung masjid dan di sejumlah aula dengan total kapasitas 4.500 jamaah.
Pengelola Masjid Agung Sunda Kelapa akan menggelar Shalat Ied pada Rabu. Rangkaian Shalat Ied akan dimulai dari pukul 06.30 WIB.
Shalat Ied akan dipimpin oleh imam asal Yaman, yaitu Syekh Abdulaziz Al-Ariqi, sementara khatibnya adalah Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir.