Sabtu 02 Jul 2016 18:39 WIB

Megawati Diminta Jemput Paksa Risma Maju di DKI

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Jakarta meminta kepada Ketua Umum PDPI Megawati Sukarnoputri untuk menjemput paksa Tri Rismaharani agar ikut bertarung dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Tampak sejumlah spanduk Risma terpasang di Jalan Setia Kawan Ujung, Gang Sawo, RT 10/ RW 12, Kelurahan Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (2/7) sore.

Salah satu spanduk berwarna putih, tampak bertuliskan permintaan warga Jakarta terhadap Megawati, "Bu Mega...Pasti Mendengar Jeritan Rakyat. Rakyat Bersatu Robohkan Ahok yang Sombong."

Spanduk tersebut dipasang dalam rangka mendeklarasikan dukungan terhadap Risma untuk maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022. Deklarasi tersebut Diinisiasi oleh Setia Kawan Laskar Risma (Selaris). "Kami mendorong Bu Mega untuk segera menentukan sikap agar kader terbaiknyalah yang memimpin perubahan di DKI Jakarta," Kata Koordinator Selaris, A. Syahrul.

Syahrul mengatakan, warga Jakarta menilai hanya Risma lah yang dapat melawan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Warga DKI tahu dia (Risma). Jadi yang kita ketahui dari Ahok ini, dia memang membenahi jakarta, tapi tidak ada santun. Dia hanya mengandalkan dengan marah, tempramen," jelas dia.

Menurut dia, seorang laskar akan bertarung sampai mati. Relawan ini, kata dia, akan melakukan langkah-langkah semaksimal mungkin agar Risma maju di DKI. "Kita tahu lah sepak terjang dia, warga seluruh Indonesia tahu, bagaimana dia mau menurunkan tangan mengangkat seorang korban, mau menggotong sendiri. Dan cara pembongkaran pun dia lakukan dengan cara sosialisasi pada PSK, dan dia kasih dilakukan dan siap diberikan modal di daerah itu," kata dia.

Ia menegaskan, laskar Selaris yang dipimpinnya akan siap untuk mendukung Risma. Sementara ini, lanjut dia,  pihaknya akan terus merebut hati Risma dan membuat ia tahu bahwa warga DKI menginginkannya. "Bagaimana teriakan warga DKI ini agar Risma ditarik ke DKI ini," ucap dia.

Namun, kata dia, sampai saat ini belum ada komunikasi secara langsung dengan Wali Kota Surabaya tersebut. "Untuk komunikasi kita belum melaksanakan. Tapi kita merekrut hati Warga DKI yang ada sekarang ini," jelas dia.

Ia menambahkan, Selaris sudah terbentuk sejak dua bulan lalu. Deklarasi tersebut juga sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap kepemimpinan Ahok. "Di wilayah kita ini, semua yang dijanjikan Jokowi di daerah kita yang akan dibangun rumah deret, ternyata dibatalkan semua (oleh Ahok), tidak jelas," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement